4. Hukum
Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)
Gay
– Lussac mengembangkan penelitian dengan melakukan reaksi pembentukan air pada
suhu diatas 100ºC. Gay-Lussac mereaksikan 2 volume gas hidrogen dan 1 volume
gas oksigen, ternyata menghasilkan 2 volume uap air, selanjutnya Gay-Lussac melakukan
percobaan dan memperoleh data sebagai berikut :
2
volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen = 2 volume uap air
Jadi,
perbandingan volume gas H2 : O2 : H2O = 2 : 1
: 2
1
volume gas hidrogen + 1 volume gas klorin = 2 volume gas hidrogen klorida
Jadi,
perbandingan volume gas H2 : Cl2 : HCl = 1 : 1 : 2
3
volume gas hidrogen + 1 volume gas nitrogen = 2 volume gas amonia .
Jadi
, perbandingan volume gas H2 : N2 : NH3 = 3 :
1 : 2
Berdasarkan
fakta ini, Gay-Lussac mengemukakan Hukum Perbandingan Volume atau Hukum
Gay-Lussac .
Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi, jika diukur pada
suhu dan tekanan yang sama, berbanding lurus sebagai bilangan – bilangan bulat
dan sederhana .
Berdasarkan
ketiga percobaan tersebut, juga dapat ditemukan perbandingan
volume gas yang sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya
.
a. Reaksi
pembentukan uap air

Perbandingan
volume = 2 : 1 : 2
Perbandingan
koefisien = 2 : 1 : 2
b. Reaksi
pembentukan gas hidrogen klorida

Perbandingan
volume = 1 : 1 : 2
Perbandingan
koefisien = 1 : 1 : 2
c. Reaksi
pembentukan gas amonia

Perbandingan
volume = 3 : 1 : 2
Perbandingan
koefisien = 3 : 1 : 2
Berdasarkan
perbandingan ini, dapat ditentukan rumusan volume gas dalam suatu reaksi kimia
, yaitu :
Volume
gas yang dicari
= koefisien yang dicari / koefisien yang diketahui x volume yang diketahui
No comments:
Post a Comment