MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2
“HALOGEN”
M.MIFTAHUL MUTTAQIN
REGULER PAGI
NIM. 1205025016
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul HALOGEN
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis
ini masih banyak kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk
menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang
lebih baik.
Samarinda , 4 April
2014
Penyusun
M.MIFTAHUL
MUTTAQIN
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.................................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................. 4
1.1
Latar Belakang........................................................................................ 4...........
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3 TujuanPenulisan……………………………………………………………...5
BAB II
PEMBAHASAN :
2.1 Halogen ............................................................................................................ 6
2.2 Flour (F)...............................................................................................………..7
2.3 Klorin (Cl).............................................................................................................. 9
2.4 Bromin (Br)………………………………………….................…………………11
2.5 Iodin (I)…………………...................………………………........................….13
2.5 Astatin (At) …………………………………………………………………….15
BAB III PENUTUP …18
3.1 Kasimpulan ………………………………………………………………………………….18
3.2 Saran
...................................................................................................................18
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
.
Latar Belakang
Di sadari
ataupun tidak ilmu kimia memilki peranan yang sangat penting dalam kehidupan
kita. Dimulai dari penyusun kromosom, pakaian kita, lingkungan kita, bahkan
diri kita merupakan materi kimia.
Salah satu materi kimia yang sering
kali di gunakan dalam kehidupan manusia adalah unsur-unsur halogen. Baik di
bidang industri, pengobatan, dan lain sebagainya. Golongan halogen atau golongan
7 (VII A) adalah unsur-unsur yang memiliki tujuh elektron valensi dengan
konfigurasi electron terluar ns2 ns5. Unsur-unsur
tersebut adalah fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), Iodin (I), dan astatin (At). Golongan
halogen ini (F, Cl, Br, I dan At) adalah kelompok unsur-unsur yang sangat
kontras terhadap golongan alkali (golongan 1A). Unsur-unsur halogen secara alamiah
berbentuk molekul diatomik. Merekamembutuhkan satu tambahan elektron untuk
mengisi orbit elektron terluarnya,sehingga cenderung membentuk ion negatif
bermuatan satu. Ion negatif ini disebution halida, dan garam yang terbentuk
oleh ion ini disebut halida.
Golongan
halogen ditemukan dialam hanya dalam bentuk kombinasi ( senyawa ) dengan unsur
lain atau berada dalam keadaan diatomic, F2, Cl2, Br2,
I2.
Unsur-unsur initidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam
bentuk garamnya. Halogen menandakan unsur-unsur yang
menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.
1.2 . Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan halogen?
2.
Bagaimana sifat
fisik dan sifat kimia dari unsur-unsur halogen?
3.
Bagaimana keberadaan unsure halogen di alam ?
4.
Bagaimana persenyawaan halogen dengan unsure lain ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian halogen.
2.
Untuk mengetahui fisik dan sifat
kimia dari unsur-unsur halogen
3.
Untuk mengetahui keberadaan unsure halogen di alam
4.
Untuk mengetahui persenyawaan halogen dengan unsure
lain
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Halogen
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A (17 pada sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), dan astatin (At). Struktur electron masing-masing unsur tersebut adalah sebagai berikut :
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A (17 pada sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), dan astatin (At). Struktur electron masing-masing unsur tersebut adalah sebagai berikut :
9F (He) 2S^2 2P^5
17Cl (Ne) 3S^2 3P^5
35Br (Ar) 4 S^2 4P^5
53I (Kr) 5 S^2 5P^5
85At (Xe) 6 S^2 6 P^5
17Cl (Ne) 3S^2 3P^5
35Br (Ar) 4 S^2 4P^5
53I (Kr) 5 S^2 5P^5
85At (Xe) 6 S^2 6 P^5
Halogen menandakan unsur-unsur yang
menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah halogen ini berasal dari
istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa
Yunani yaitu halo genes yang artinya “pembentuk garam”.
Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia
juga merupakan golongan paling non-logam.
Ahli kimia Swedia Baron
Jöns Jakob Berzelius mengistilahkan "halogen" yang dibentuk dari
kata-kata Yunani ἅλς (háls), "garam" atau "laut",
dan γεν- (gen-), dari γίγνομαι (gígnomai), "membentuk" sehingga berarti "unsur
yang membentuk garam". Halogen akan membentuk garam jika direaksikan
dengan logam.
Unsur-unsur halogen secara
alamiah berbentuk molekul dwiatom (misalnya Cl2). Mereka membutuhkan
satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga
cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion
halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
1. Fluorin (F)
Fluorin pertama kali ditemukan pada tahun 1670 oleh Schwandhard dan
diisolasikan untuk pertama kali pada tahun 1886 oleh Maisson. Keberadaan
fluorin biasanya dalam fase gas, berbau pedas, berwarna kuning muda, dan
bersifat sangat korosif
2. Klorin (Cl)
Klorin pertama kali ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774 dan
selanjutnya pada tahun 1810, nama klorin diberikan oleh Davy. Keberadaan klorin
berupa fase gas, berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, dan mudah
bereaksi dengan unsur lain.
3.
Bromin
(Br)
Penemu bromin adalah Balard
pada tahun 1826. Bromin ditemukan dalam wujud cait berwarna coklat kemerahan,
agak mudah menguap, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak, dan dapat
mengiritasi mata dan kerongkongan. Selain itu, bromin juga mudah larut dalam
air dan CS2 membentuk larutan kemerahan dengan sifat lebih aktif
daripada iodium.
4. Iodin (I)
Iodin pertama kali ditemukan oleh
Courtois pada tahun 1811. Iodin merupakan senyawa non-logam dengan fase padatan
berwarna hitam kebiruan. Sifat iodine sendiri antara lain dapat menguap dalam
temperatur biasa dan membentuk gas keunguan berbau tidak enak.
5.
Astatin
(At)
Astatin merupakan unsur non-logam
radioaktif pertama yang dibuat oleh Dale R. Corson, Kenneth Ross Mackenzie, dan
Emillio Segre pada tahun 1940. Sifat senyawa astatin dapat membentuk senyawa
antar halogen seperti AtI, AtBr, dan AtCl. Selain itu, astatin juga memiliki
waktu hidup tersendiri di dunia karena dapat meluruh dalam hitungan menit dan
di antara unsur halogen lainnya, astatinlah yang paling tidak reaktif.
2.2 .Flour (F)
Flour berasal dari bahasa latin yakni fluere yang artinya mengalir. Fluorin
pertama kali ditemukan pada tahun 1670 oleh Schwandhard dan diisolasikan untuk
pertama kali pada tahun 1886 oleh Maisson. Keberadaan fluorin biasanya dalam
fase gas, berbau pedas, berwarna kuning muda, dan bersifat sangat korosif
·
Sifat fisika flour
Sifat
|
F
|
Nomor atom
|
9
|
Konfigurasi elektron
|
[He] 2s2 2p5
|
Jari-jari kovalen (Ao)
|
0,71
|
Jari-jari ion X- (Ao)
|
1,36
|
Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol)
|
1.680
|
Afinitas elektron
|
-335
|
Potensial reduksi standar, Eo (volt)
|
3,01
|
Energi ikatan X-X (kJ/mol)
|
158
|
Energi ikatan H-X (kJ/mol)
|
562
|
Keelektronegatifan
|
4,0
|
Titik didih (oC)
|
-188
|
Titik leleh (oC)
|
-220
|
·
Sifat kimia flour
Flour
merupakan unsur nonlogam yang paling elektronegatif dan paling reaktif.Flour
bereaksi sempurna dalam air.F2 merupakan oksidator terkuat dari
unsure-unsur halogen lainnya.Flour dapat mengoksidasi air dengan cepat dan
eksotermis.
·
Keberadaan flour di alam
Fluor ditemukan dalam
mineral-mineral fluorspar, CaF2 ; kriolit, dan fluoroapatit. Dalam
gigi manusia dan hewan juga terdapat sedikit fluor. Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat
menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
·
Senyawa-senyawa dan kegunaan fluor
*Flouspar (CaF2), digunakan sebagai mineral dalam
pasta gigi
*Freon-12
(CCl2F2), digunakan sebagai gas pendingin pada kulkas dan AC
serta sebagai zat pendorong pada semprot aerosol (spray)
serta sebagai zat pendorong pada semprot aerosol (spray)
*Asam
flourida (HF), digunakan untuk mengukir
(mengetra) gelas
*Natrium
heksa flourosilikat (Na2SiF6), digunakan sebagai bahan
yang
dicampurkan pada pasta gigi agar gigi menjadi kuat
dicampurkan pada pasta gigi agar gigi menjadi kuat
*Tetrafloroetilen
(C2F4), digunakan sebagai suatu
jenis plastik tahan panas
yang banyak digunakan pada peralatan mesin
yang banyak digunakan pada peralatan mesin
*Natrium fluorida (NaF), digunakan untuk mengawetkan kayu dari gangguan
serangga
*Freon – 22 (CHClF2), digunakan sebagai zat pendingin rendah bahan
makanan
makanan
* Belerang heksafluorida (SF6), digunakan sebagai
isolator
*Klor
pentaklorida (CIF5), digunakan sebagai bahan oksidator
roket
*Kriolit (Na3AlF6), digunakan sebagai pelarut dalam pengolahan logam Al
*Fluorapatit
(Ca5(PO4)3F), digunakan sebagai pupuk
2.3 KLORIN (Cl)
Klor berasal dari bahasa
yunani yaitu chloros yang berarti
hijau pucat.
Klorin pertama kali ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774 dan
selanjutnya pada tahun 1810, nama klorin diberikan oleh Davy.
·
Sifat fisika klor
Sifat
|
Cl
|
Nomor atom
|
17
|
Konfigurasi elektron
|
[Ne] 3s2 3p5
|
Jari-jari kovalen (Ao)
|
0,99
|
Jari-jari ion X- (Ao)
|
1,81
|
Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol)
|
1.251
|
Afinitas elektron
|
-355
|
Potensial reduksi standar, Eo (volt)
|
1,36
|
Energi ikatan X-X (kJ/mol)
|
242
|
Energi ikatan H-X (kJ/mol)
|
431
|
Keelektronegatifan
|
3,0
|
Titik didih (oC)
|
-34
|
Titik leleh (oC)
|
-101
|
·
Sifat kimia klor
Keberadaan klorin berupa fase gas, berwarna kuning kehijauan, dapat
larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain, memilik bau yang menyengat,
dan sangat beracun memicu iritasi pada mata dan paru-paru serta memicu korosi
pada jaringan, Cl2 tidak terlarut sempurna dalam air dan reaksinya
lambat.
·
Keberadaan klor di alam
Klor ditemukan dalam kerak bumi sebagai mineral ion-ion
klorida seperti batu garam NaCl, karnalit KCl.MgCl2.6H2O,
dan kloroargirit AgCl, juga terdapat pada air laut dalam bentuk garam-garam
halide (X-).
Ion klorida merupakan anion terbanyak yang dikandung oleh
plasma darah dan cairan tubuh, serta berfungsi berfungsi untuk menjaga
kesetimbangan osmotik antara cairan didalam maupun diluar sel, juga getah
lambung mengandung 0,3%HCl.
·
Senyawa-senyaawa dan kegunaan
klor
*diklorida
(Cl2), digunakan untuk menarik timah dari kaleng bekas, membentuk
SnCl4 kemudian direduksi menjadi timah murni
*diklorida
(Cl2), digunakan untuk membunuh bakteri pada air bersih
(PDAM,kolam renang, pemutih)
(PDAM,kolam renang, pemutih)
*Natrium
klorida (NaCl), digunakan sebagai garam dapur dan pengawet
*Kalium
klorida (KCl), digunakan sebagai pupuk tanaman
*Natrium
hipoklorit (NaClO), digunakan sebagai pemutih
*Kalsium
hipoklorit (Ca(ClO2), digunakan sebagai
klorinasi/penghasil Cl2 dalam
air
air
*Kalium
klorat (KClO3), digunakan
sebagai oksidator, bahan peledak dan korek api
*Ammonium
klorida (NH4Cl), digunakan sebagai pengisi batu batrai
*Seng klorida (ZnCl2),
digunakan sebagai bahan pematri atau solder
*Untuk
pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan
TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin
TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin
* Klorin dapat dijadikan bahan baku pembuatan plastik PVC (CH2CHCL)
*Karbon tetra klorida (CCl4),
digunakan untuk pelarut senyawa organik
*Asam klorida (HCl), digunakan untuk
membersihkan permukaan logam dari
karat
karat
*Kloroform (CHCl3), digunakan untuk
obat bius dan pelarut
2.3 Bromin (Br)
Bromin berasal dari bahasa yunani
yaitu Bromos yang artinya bau yang
tidak sedap. Penemu bromin adalah Balard
pada tahun 1826. Bromin ditemukan dalam wujud cait berwarna coklat kemerahan,
agak mudah menguap, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak, dan dapat
mengiritasi mata dan kerongkongan. Selain itu, bromin juga mudah larut dalam air
dan CS2 membentuk larutan kemerahan dengan sifat lebih aktif
daripada iodium.
·
Sifat
fisika Bromin
Sifat
|
Br
|
Nomor atom
|
35
|
Konfigurasi elektron
|
[Ar] 3d10 4s2 4p5
|
Jari-jari kovalen (Ao)
|
1,14
|
Jari-jari ion X- (Ao)
|
1,95
|
Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol)
|
1.140
|
Afinitas elektron
|
-332
|
Potensial reduksi standar, Eo (volt)
|
1,07
|
Energi ikatan X-X (kJ/mol)
|
193
|
Energi ikatan H-X (kJ/mol)
|
366
|
Keelektronegatifan
|
2,8
|
Titik didih (oC)
|
59
|
·
Sifat kimia bromin
Cairan bromine dapat menimbulkan luka apabila konntak dengan kulit
serta memiliki efek iritasi pada mata dan tenggorokan. Br2 tidak
melarut sempurna dalam dalam air dan reaksinya lambat. Bromin merupakan ccairan
merah tua dengan tekanan uap yang tinggi sehingga jika botol brom terbuka akan
keluar uap merah kecoklatan.
·
Keberadaan bromine di alam
Senyawa ini juga ditemukan di air
laut, endapan garam, dan air mineral. Dalam kerak bumi, brom sebagai mineral bromoargirit, AgBr. Ditemukan
di perairan laut Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga
diperoleh dari Arkansas.
·
Senyawa-senyawa dan kegunaan bromin
*Bromida
(Br2), digunakan sebagai bahan zat tahan api dan sebagai pewarna
*Etilen
dibromida (C2H4Br2), digunakan sebagai
komponen pada bensin
sebagai zat anti knocking
sebagai zat anti knocking
*Perak
bromida (AgBr) digunakan sebagai bahan peka cahaya dilapiskan
pada film dan kertas fotografi
pada film dan kertas fotografi
*Natrium
bromide (NaBr), digunakan sebagai zat sedutif atau obat penenang
saraf
saraf
*Metil bromida (CH3Br), digunakan sebagai bahan zat pemadam
kebakaran
2.4 Iodin (I)
Iodium berasal dari bahasa yunani yaitu iodes yang artinya ungu. Iodin pertama kali
ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Iodin merupakan senyawa non-logam
dengan fase padatan berwarna hitam kebiruan.
·
Sifat fisika iodin
Sifat
|
I
|
Nomor atom
|
53
|
Konfigurasi elektron
|
[Kr] 4d10 5s2 5p5
|
Jari-jari kovalen (Ao)
|
1,33
|
Jari-jari ion X- (Ao)
|
2,16
|
Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol)
|
1.000
|
Afinitas elektron
|
-295
|
Potensial reduksi standar, Eo (volt)
|
0,54
|
Energi ikatan X-X (kJ/mol)
|
151
|
Energi ikatan H-X (kJ/mol)
|
|
Keelektronegatifan
|
2,5
|
Titik didih (oC)
|
184
|
Titik leleh (oC)
|
144
|
·
Sifat kimia iodine
Padatan iodine adalah padatan berkilau berwarna hitam kebiru-biruan,
menguap pada suhu kamar menjadi gas ungu birudengan bau yang menyengat. I2
tidak melarut sempurna pada air dan reaksinya lambat.Iodin merupakan unsure non
logam yang reaktifitasnya paling rendah.
·
Keberadaan iodium di alam
Di alam ditemukan dalam air laut (air asin) garam chili,
dll. Kristal iodin dapat melukai kulit,sedangkan uapnya dapat melukai mata dan
selaput lendir. Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3,
yang ditemukan dalam jumlah kecil pada deposit NaNO3 di Chili. Juga
dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm.
Beberapa sumber air ditanah air kita ternyata mengandung iodium dalam kadar
yang cukup tinggi, misalnya di daerah Mojokerto. Juga beberapa jenis lumut dan
ganggang mengandung iodium.
·
Senyawa-senyawa dan kegunaan
Iodin
*Iodida (I2), digunakan untuk antiseptic dan
obat-obatan seperti obat luka agar
tidak terkena infeksi
tidak terkena infeksi
*Perak
iodide (AgI), digunakan untukbahan peka kaca cahaya dilapiskan pada
Film dan kertas fotografi
Film dan kertas fotografi
*Iodoform
(CHI3), digunakan untuk lensa Polaroid dan
bahan antiseptik
*Natrium
iodida (NaI), bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan
untuk mengurangi kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit gondok
untuk mengurangi kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit gondok
*Kalium iodat (KIO3) yang
ditambahkan pada garam dapur, agar tubuh kita
memperoleh iodine
memperoleh iodine
*Kalium
iodide (KI), digunakan sebagai obat anti jamur
2.5 ASTATIN (At)
Astatin
berasal dari bahsa yunani yaitu astatos yang
artinya tidak stabil. Astatin merupakan unsur non-logam radioaktif pertama yang
dibuat oleh Dale R. Corson, Kenneth Ross Mackenzie, dan Emillio Segre pada
tahun 1940. Sifat senyawa astatin dapat membentuk senyawa antar halogen seperti
AtI, AtBr, dan AtCl. Selain itu, astatin juga memiliki waktu hidup tersendiri
di dunia karena dapat meluruh dalam hitungan menit dan di antara unsur halogen
lainnya, astatinlah yang paling tidak reaktif.
·
Sifat fisika Astatin
Sifat
|
At
|
Nomor atom
|
85
|
Konfigurasi elektron
|
[xe]4f15 5d106s26p5
|
Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol)
|
930,0
Kj/mol
|
Potensial reduksi standar, Eo (volt)
|
+0,20
V
|
Keelektronegatifan
|
2,2
|
Titik didih (oC)
|
337
|
Titik leleh (oC)
|
302
|
·
Sifat kimia astatin
Astatin merupakan unsure radioaktif yang pertama
kali dibuat dari hasil pemboman bismuth dengan partikel-partikel alfa. Waktu
paruh tercepat yakni selama 56 detik dan yang terpanjang yakni 8,3 jam.
·
Keberadaan astatine di alam
Unsur astatin dapat ditemukan dialam
dalam jumlah yang sangat sedikit bahkan terkadang dikatakan tidak dijumpai di
alam, sebab unsure ini bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi
unsure lain yang lebih stabil (bahasa Yunani : astatos = tidak tetap). Jumlah
astatin di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.
·
Senyawa-senyawa dan
kegunaan astatine
Astatin
tidak banyak dimanfaatkan secara komersil. Hal ini dikarenakan sifatnya yang
radiokatif dan berwaktu hidup pendek.
* 211At
adalah suatu emiter alfa dimanfaatkan penggunaannya di dalam radiasi
therapy.
therapy.
* Suatu
penyelidikan kemanjuran dari koloid 211At–tellurium untuk perawatan
dari penyakit menular dan mengungkapkan bahwa alfa ini memancarkan
radiokoloid sedang untuk menyembuhkan penyakit tanpa menyebabkan
ketoksikan pada jaringan normal.
dari penyakit menular dan mengungkapkan bahwa alfa ini memancarkan
radiokoloid sedang untuk menyembuhkan penyakit tanpa menyebabkan
ketoksikan pada jaringan normal.
* Dengan
melibatkan Astatin Para peneliti di Brookhaven National Laboratory
telah menggunakan metode pembelokan jalur molekul reaktif yang terpancar
untuk mengidentifikasi dan mengukur reaksi kimia.
telah menggunakan metode pembelokan jalur molekul reaktif yang terpancar
untuk mengidentifikasi dan mengukur reaksi kimia.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan
golongan yang berada pada golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi 7
pada subkulit ns²np⁵. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom
(Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum
ditemukan. Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron
(oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk
memenuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen
tidak mungkin ada dalam keadaan bebas dialam, karema sifatnya yang sangat
reaktif sehingga halogen selalu bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas
mulia) atom-atom ini cenderung menerima satu elektron dari atom lain atau
dengan menggunakan pasangan elektron secara bersama hingga
membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah menerima
elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut
ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Golongan halogen terdiri dari beberapa
unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan
unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas atau dalam bahasa lainnya
yaitu “ Film CharLes Bronson Idaman ATi”
. Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang seiring dengan
bertambahnya jari-jari atomnya.
3.2
Saran
Dari semua pembahasan materi yang telah kami
sampaikan, kami berharap teman-teman bisa mengerti tentang halogen, dan semoga
teman-teman memperoleh manfaat yang ada dalam materi tersebut. Jika terdapat kekurangan terhadap
materi kami, kami mohon maaf dan menerima saran sebagai masukan yang positif kedepan nya serta terima kasih telah
memperhatikan sekaligus memahami materi kami.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Anshory,Irfan.1988.Penuntun Pelajaran Kimia.Bandung:Ganeca
Exact Bandung.
Brady,James.1986.Kimia Universitas Azas & Struktur (terjemahan:
Dra. Sukmariah Maun).Tangerang:Binarupa
Aksara.
Justiana,Sandi
dan Muchtaridi.2009.Kimia 3.Cetakan
kedua.Jakarta:Yudhistira.
Mulia,Setya
Sensus.2006.Belajar Efektif Kimia3.Jakarta:PT.Intimedia
Ciptanusantara.
Parning,Ir
dkk.2002.Penuntun Belajar Kimia.Cetakan
kedua.Jakarta:Yudhistira.
Polling,
Ir.C.1982.Ilmu Kimia.Edisi
ketiga.Cetakan Ke-25.Jakarta:Erlangga.
Suyanto,
dkk.2004.Kimia 3B.Jakarta:PT.Grasindo.
Syukri
S,Drs.1999.Kimia Dasar I.Bandung:ITB.
W,Keenan
Charles, dkk.1989.Kimia untuk Universitas
(terjemahan: A.Hadyana P.).
Jakarta:Erlangga.
No comments:
Post a Comment