MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2
“Mengenal Oksigen, Ozon,
Nitrogen, Amonia Oksida, Asam Nitrat dan Halogen”

M.MIFTAHUL MUTTAQIN
REGULER PAGI
NIM. 1205025016
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul‘Mengenal oksigen, ozon,
nitrogen, amonia oksida, asam nitrat dan halogen’
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis
ini masih banyak kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk
menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang
lebih baik.
Samarinda , 4 April
2014
Penyusun
M.MIFTAHUL
MUTTAQI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.................................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................. 4
1.1
Latar Belakang........................................................................................ 4...........
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................4
1.3 TujuanPenulisan……………………………………………………………...4
BAB II
PEMBAHASAN :
2.1 Oksigen ............................................................................................................ 5
2.2 Ozon .............................................................................................………..12
2.3 Air........................................................................................................ 16
2.4 Nitrogen........................................................................................................ 20
2.5 Amonia Oksida……………………………….................…………………25
2.6 Asam nitrat…………………...................…………………........................….31
2.7 Halogen…………....…………………………………………………..........36
BAB III PENUTUP …39
3.1
Kasimpulan ………………………………………………………….39
3.2 Saran ...............................................................................................................40
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 41
1.1 . Latar Belakang
Di sadari
ataupun tidak ilmu kimia memilki peranan yang sangat penting dalam kehidupan
kita. Dimulai dari penyusun kromosom, pakaian kita, lingkungan kita, bahkan
diri kita merupakan materi kimia.
Salah satu materi kimia yang sering
kali di gunakan atau sering ditemukan dalam kehidupan manusia adalah oksigen, ozon,
nitrogen, amonia oksida, asam nitrat dan halogen. untuk itu disini kami ingin
mengenal dan mengetahui sifat, jenis, sumber, cara pembuatan dan lain-lain.
Agar kita dapat mengenal unsur – unsur tersebut
secara mendalam.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan oksigen, ozon, nitrogen, amonia oksida,
asam nitrat dan halogen
2.
Bagaimana sifat fisik dan sifat kimia dari unsur-unsur oksigen, ozon,
nitrogen, amonia oksida, asam nitrat dan halogen?
3.
Bagaimana keberadaan unsure oksigen, ozon, nitrogen, amonia oksida, asam nitrat
dan halogendi
alam ?
4.
Bagaimana persenyawaan oksigen, ozon, nitrogen, amonia oksida, asam nitrat
dan halogen dengan
unsure lain ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui oksigen, ozon, nitrogen,
amonia oksida, asam nitrat dan halogen.
2.
Untuk mengetahui fisik dan sifat
kimia dari unsur-unsur oksigen, ozon, nitrogen, amonia oksida, asam nitrat dan
halogen
3.
Untuk mengetahui keberadaan unsure oksigen, ozon, nitrogen,
amonia oksida, asam nitrat dan halogen di alam
4.
Untuk mengetahui persenyawaan oksigen, ozon, nitrogen,
amonia oksida, asam nitrat dan halogen dengan unsure lain
BAB II PEMBAHASAN
2.1. OKSIGEN
a. Sejarah Oksigen
Oksigen
secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan Joseph
Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh
karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen
diciptakan oleh Antoine
Lavoisier pada tahun 1777,
yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri dihasilkan
dengan distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk memisahkan karbon
dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis
air, dll. Oksigen
digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket, untuk terapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan
luar angkasa,
dan penyelaman.
b. Sifat-sifat Oksigen
Oksigen atau zat
asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel
periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogendan dapat dengan mudah bereaksi
dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur iniberikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam
semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9%
volume atmosfer bumi.
Semua
kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa
anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan.
Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selamafotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua
makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan
paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2 kemudian
mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu.
Terdapat pulaalotrop oksigen lainnya,
yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atomsfer
membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada permukaan bumi ia adalah
polutan yang merupakan produk samping dari asbut.
a. Sifat Fisika
Oksigen
adalah unsur yang sangat umum diantara unsur-unsur golongan 6 yang
beranggotakan O, S, Se, Te,dan Po. Unsur ini mempunyai konfigurasi elektron s2p4
dalam tingkat energi yang tertinggi. Atom unsur ini dapat membentuk ikatan ion
dan ikatan kovalen.
Massa atom relative
|
15,9944 g/mol
|
Konfigurasi
electron
|
1s2 2s2
2s4
|
Jai-jari atom
|
|
Jari-jari kovalen
|
|
Keelektronegatifan
|
|
Energi Ionisasi (I)
|
1313,9 kJ/mol
|
Energi Ionisasi
(II)
|
3388,3 kJ/mol
|
Energ Ionisasi
(III)
|
5300,5 kJ/mol
|
Kerapatan
|
1,27 padatan
|
Titik Beku
|
-218,9°C
|
Titik leleh
|
-182,9°C
|
Potensial
Elektroda
|
+0,401
|
(0°C;101,325kPa)
1,429 g/L |
|
Paramagnetik
|
b. Sifat Kimia
Ada
tiga isotop oksigen yang terdapat dialam 16O (99,76%), 17O
(0,04%), dan 18O (0,2%) dengan bobot isotop per sma 16O
15,9949, 17O 16,9991, 18O 17,9992. oksigen
merupakan unsur utama dalam kerak bumi yaitu merupakan kurang lebih 46,6% massa
kerak bumi, 89% dalam air dan kira-kira 21% di atmosfir. Oksigen dengan
konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p4 dapat
,membentuk dua ikatan kovalen.
Suatu
sifat khas yang jelas pada unsur-unsur grup VI A adalah, bahwa atom-atom mereka
hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi s2 p6
dari gas mulia. Karena itu mereka sering bereaksi sebagai zat pengoksid dengan
mencapai keadaan oksidasi -2. oksigen adalah zat pengoksid yang paling kuat.
c. Reaksi
Oksigen
1) Reaksi logam dengan oksigen
Pembentukan
oksida logam yang berasal dari reaksi antata logam dengan oksigen adalah
kejadian biasa. Malah dalam bentik karatan merupakan asal kerugian ekoomi dalam
dunia modern ini. Besi akan bereaksi dengan oksigen bila ada uap air membentuk
karatan yaitu oksida besi yang kristalnya mengandung meleku;l air dalam jumlah
beragam.
2Fe(s) +
O2 (g) + xH2O(l)
Fe2O3.xH2O(s)

Alumunium, juga akan
membentuk oksida bila bereaksi dengan oksigen di udara.
2Al(s) +
O2(g) Al2O3

Tetapi kadang-kadang
reaksi antara logam dan oksigen dapat lebih cepat dan akan mengeluarkan banyak
panas dan cahaya. Reaksi logam dengan oksigen semacam ini disebut pembakaran.
2)
Reaksi nonlogam dengan oksigen
Oksigen dapat juga
bergabung secara langsung dengan kebanyakan nonlogam dan membentukoksida
kovalen. Conth yang sudah kita kenala adalah reaksi O2 dengan karbon (dalam
bentuk arang). Dengan adanya jumlah O2 berlebih maa hasilnya adalah karbon
dioksida.
C(s) + 2O2(g)
CO2(g)
Bila oksigennya kurang,
maka yang akan terbentuk adalah karbonmonoksida.
2C(s) + O2(g)
2CO2(g)
Dua zat nonlogam
lainnya yang mudah bereaksi dengan oksigen adalah belerang dan fosfor. Belerang
bila dibakar d udara member warna nyala biru dan hasilnya sulfur oksida, suatu
gas yang menyengar serta pengap.
S(s) + O2(g)
SO2(g)
Alotropi dari fosfor
yaitu fosfor merah dan fosfor putih. Keduanya bila dibakar dalam oksigen
menghasilkan P4O10, walaupun reaksi dari fosfor putih
spontan. P4 akan terbakar sendiri bila diletakkan di udara.
P4(s)
+ 5O2(g) P4O10(s)
Tak semua zat
nonlogam dapat beraksi dengan oksigen, contohnya nitrogen. Karena itu udara
kita yang merupakan campuran nitrogrn dan oksigen tetap stabil.
3) Reaksi senyawa organik dengan oksigen
Senyawa organic pada
umumnya adalah senyawa karbon. Senyawa organic yang paling sederhana disebut
hidrokarbon, senyawa yang hanya terdiri dari karbon dan hydrogen. Hidrokarbon
yang paling sederhana adalah metana, CH4. Metana dan hiodrokarbon
lainnya mudah terbakar dalam udara. Bila tersedia oksigen yang cukup, hasil
pembakarannya adalah karbon dioksidan dan air.
CH4 + 2O2
CO2 + H2O
Tetapi, bila oksigen
yang tersedia tidak cukup, hasilnya dapat mengandung karon monoksida.
2CH4 + 3O2
2CO + 4H2O
Sedangkan bila
oksigennya sedikit sekali, maka hanya hydrogen yang bereaksi dengan oksigen
membentuk air.
CH4 + O2
C + 2H2O
Senyawa organic
sering mengandung unsure-unsur tambahan selain karbon dan hydrogen. Bila
mengandung oksigen, maka pada pembakaran menjadi CO2 dan H2O. misalnya pada
pembakaran metal alcohol.
2CH3OH +
3O2 2CO2 + 3H2O
d. Keberadaan oksigen di alam
Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam
semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen
diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada
organisme hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen.
Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang
hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri, ganggang,
dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh hampir
semua makhluk hidup.
Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang merupakan
bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2
kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 milyar tahun yang lalu.
Terdapat pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (O3). Lapisan ozon
pada atomsfer membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada
permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dari asbut.
Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia paling
melimpah di biosfer, udara, laut, dan tanah bumi. Oksigen merupakan unsur kimia
paling melimpah ketiga di alam semesta, setelah hidrogen dan helium. Sekitar
0,9% massa Matahari adalah oksigen. Oksigen mengisi sekitar 49,2% massa kerak
bumi dan merupakan komponen utama dalam samudera (88,8% berdasarkan massa). Gas
oksigen merupakan komponen paling umum kedua dalam atmosfer bumi, menduduki
21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 1015 ton) atmosfer.
Bumi memiliki
ketidaklaziman pada atmosfernya dibandingkan planet-planet lainnya dalam sistem
tata surya karena ia memiliki konsentrasi gas oksigen yang tinggi di
atmosfernya.
Bandingkan dengan Mars yang hanya memiliki 0,1% O2
berdasarkan volume dan Venus yang bahkan memiliki kadar konsentrasi yang lebih
rendah. Namun, O2 yang berada di planet-planet selain bumi hanya
dihasilkan dari radiasi ultraviolet yang menimpa molekul-molekul beratom
oksigen, misalnya karbon dioksida.
Konsentrasi gas oksigen di Bumi yang tidak lazim ini
merupakan akibat dari siklus oksigen. Siklus biogeokimia ini menjelaskan
pergerakan oksigen di dalam dan di antara tiga reservoir utama bumi: atmosfer,
biosfer, dan litosfer. Faktor utama yang mendorong siklus oksigen ini adalah
fotosintesis. Fotosintesis melepaskan oksigen ke atmosfer, manakala respirasi
dan proses pembusukan menghilangkannya dari atmosfer. Dalam keadaan
kesetimbangan, laju produksi dan konsumsi oksigen adalah sekitar 1/2000
keseluruhan oksigen yang ada di atmosfer setiap tahunnya.
e. Pembuatan Oksigen
Oksigen dapat dibuat
dengan beberapa cara. Reaksi yang dapat menghasilkan oksigen ialah :
a. Penguraian
katalitik hidrogen peroksida (pembuatan di laboratorium)

b. Penguraian
termal senyawa yang mengandung banyak oksigen
2 KMnO4(s) → K2MNO4(s)
+ MnO2(s) + O2(g)
2 KClO3(s) → 2 KCl(s) + 3 O2(g)
2 KNO3(s) → 2 KNO2(s) + O2(g)
c. Reaksi
antara perosida dan air
2 NaO2(s) +2 H2O(l) →
4 NaOH(aq) + O2(g)
Pembuatan oksigen secara komersial dapat dilakukan
dengan cara:
1. Destilasi bertingkat
udara cair
2. Elektrolisis air O2
yang diperoleh dengan cara elektrolisis sangat murni. Reaksi kseluruhan yang
terjadi adalah:
2 H2O(l) → 2 H2(g) +
O2(g)
d. Memanaskan
serbuk kalium klorat KClO3 dengan katalisator mengan oksida (batu
kawi) MnO2 sebagai katalis Reaksinya :

f. Kegunaan Oksigen
Oksigen
biasanya digunakan sebagai pengoksida, hanya fluorin mempunyai negatif elektron
yang lebih tinggi. Oksigen juga digunakan sebagai bahan pengoksida dalam bahan
api roket. Oksigen juga penting untuk pernafasan dan digunakan
dengan meluas dalam bidang perubatan. Oksigen juga digunakan dengan meluas di
kawasan yang kurang oksigen seperti pendaki gunung, juruterbang yang membawa bekalan oksigen tambahan.
Oksigen juga digunakan untuk pengimpalan dan dalam proses pembuatan besi dan
metanol.
Oksigen
merupakan satu unsur penting tubuh manusia, bersama-sama dengan hidrogen, karbon dan nitrogen. Tetapi, oksigen merupakan satu-satunya unsur yang
diperlu setiap minit. Kesemua proses penting, seperti pernafasan, peredaran,
fungsi otak, penghadaman, penyingkiran bahan buangan, pertumbuhan sel dan tisu,
serta pembiakan hanya berlaku apabila terdapat banyak oksigen. Oksigen merupakan
sumber tenaga yang segera bagi kebanyakan proses metabolisme dalam sel dan
tisu.
Sebagian
besar dari produksi oksigen digunakan pada industry baja. Besi tuag yang
diperoleh dari tanur tinggi (bsi kasar) mengandung karbon sekitar 3-4 %. Kadar
karbon yang terlalu tinggi itu menyebabkan besi tuang kurang kuat dan rapuh.
Kadar karbon dalam besi tuang dikurangi dengan oksidasi yang terkendali.
Sebagian kecil oksigen digunakan bersama-sama dengan gas asetilen (etuna) untuk
mengelas. Pembakaran gas asetilen bias mencapai suhu 3000C. Selain itu oksigen
cair digunakan sebagai bahan bakar roket.
2.2. OZON
a. Sejarah
Ozon
ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1840. Ozon merupakan
molekul yang terdiri atas tiga atom oksigen yang dilambangkan dengan simbol O3.
Meskipun ozon bisa ditemukan dalam jumlah yang kecil di semua lapisan atmosfer,
namun karena adanya proses kimia dan radiasi, keberadaannya tidak terlalu
signifikan. Hampir sekitar 90 persen dari jumlah ozon yang ada di atmosfer
berada pada lapisan teratas yang dikenal dengan nama stratosfer, yang lokasinya
sekitar 15-50 km di atas permukaan bumi. Wilayah yang berisikan konsentrasi
terbesar dari ozon ini dinamakan sebagai lapisan ozon.
b. Keberadaan di alam
Ozon terdapat dalam
lapisan stratosfer dan juga dalam lapisan troposfer. Ozon yang terdapat
dalam stratosfer berfungsi melindungi manusia dan mahluk hidup di bumi dari
penyinaran sunar UV. Sedangkan ozon yang terdapat pada lapisan troposfer
memiliki efek yang berbeda terhadap bumi dan mahluk hidup di dalamnya, walaupun
susunan kimianya sama. Ozon di troposfer ini bersifat racun dan merupakan
salah satu dari gas rumah kaca. Selain itu, ozon di troposfer juga menyebabkan
kerusakan pada tumbuhan, cat, plastik dan kesehatan manusia.
Ozon
membentuk cairan berwarna biru tua pada suhu di bawah -112 C, dan cairan
berwarna biru tua gelap pada suhu di bawah -193 C. Selain itu mempunyai bau
yang keras, menusuk hidung serta terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat
arus eletrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi
eletromagnetik. Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan
tanah akan berbahaya dan bila terhisap dapat merusak paru-paru bahkan mampu
menyebabkan kematian.
Secara
alamiah ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet dari pancaran
sinar matahari. Pada tahun 1930, Chapman menjelaskan pembentukan ozon secara
alamiah. Di mana ia menjelaskan bahwa sinar ultraviolet dari pancaran sinar
matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas.
Molekul
oksigen tersebut terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini dikenal
dengan nama photolysis. Lalu kedua atom oksigen tadi secara alamiah bertumbukan
dengan molekul gas oksigen yang ada disekitarnya, kemudian terbentuklah ozon.
Reaksi Pembentukan Ozon :
Sinar Ultra Violet →
O ─ O + O →
O3
Ozon yang
terdapat pada lapisan stratosfer yang dikenal dengan nama lapisan ozon adalah
kumpulan ozon yang terjadi dari hasil proses alamiah photolysis. Lapisan ozon
ini berada pada ketinggian 19 – 48 km (12 – 30 mil) di atas permukaan bumi.
Selain
terjadi proses pembentukan molekul ozon, secara alamiah terjadi juga proses
penguraian O3. Sinar ultraviolet yang mempunyai energi tinggi dapat memutus
ikatan rantai molekul ozon, sehingga molekul ozon tersebut kembali menjadi atom
oksigen bebas (O) dan molekul oksigen (O2). Pada kondisi normal, tanpa adanya
Bahan Perusak Ozon (BPO), reaksi pembentukan dan penguraian molekul Ozon
terjadi dalam keadaan seimbang sehingga jumlah molekul Ozon di stratosfir
relatif stabil.
c. Sifat ozon
Ozon amat mengkakis
dan dipercayai sebagai bahan beracun dan bahan cemar biasa. Ozon mempunyai bau
yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga terbentuk pada kadar rendah dalam udara
akibat arus listrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi
eletromagnetik.
UV dikaitkan dengan
pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan tingkat uv juga
mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai
makanan, tumbuhan dan
tanaman. Penyerapan sinar UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk
seluruh bumi.
d. Manfaat Lapisan Ozon
Lapisan Ozon sangat bermanfaat bagi segala kehidupan di bumi karena ia berfungsi sebagai :
Lapisan Ozon sangat bermanfaat bagi segala kehidupan di bumi karena ia berfungsi sebagai :
1. Melindungi makhluk hidup yang ada di bumi dengan
cara menyerap hampir 90% radiasi sinar ultraviolet B (UV-B) yang
dipancarkan oleh matahari. Radiasi
dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada
cahaya. UV-B yang mempunyai panjang gelombang 280-315 nm. Telah diketahui bahwa
Sinar UV sangat berbahaya dan dapat menyebabkan :
a. Penyakit kanker kulit
b. Katarak
c. Kerusakan genetik pada sel-sel manusia, hewan maupun tumbuhan.
d. Penurunan sistem kekebalan hewan, tumbuhan dan organisme yang hidup di air
e. Mengurangi hasil pertanian dan dan merusak tanaman
f. Mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan- hewan laut.
2. Sedangkan UV-A (dengan panjang gelombang 315-400 nm) tidak diserap oleh lapisan ozon. Radiasi UV-A dari sinar matahari sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di permukaan bumi.
3. Ozon stratospheric memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia
b. Katarak
c. Kerusakan genetik pada sel-sel manusia, hewan maupun tumbuhan.
d. Penurunan sistem kekebalan hewan, tumbuhan dan organisme yang hidup di air
e. Mengurangi hasil pertanian dan dan merusak tanaman
f. Mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan- hewan laut.
2. Sedangkan UV-A (dengan panjang gelombang 315-400 nm) tidak diserap oleh lapisan ozon. Radiasi UV-A dari sinar matahari sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di permukaan bumi.
3. Ozon stratospheric memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia
e. Penyebab Rusaknya Ozon
1. CFC.
Ancaman yang
diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang
mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern
dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan :
2. Banyaknya volume kendaraan yang ada di bumi sangan berakibat
negatif pada lapisan ozon. Karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan
dapat merusak lapisan ozon. Semakin lama, volume kendaraan semakin banyak,
semakin banyak pula gas karbon monokida yang di keluarkan, bisa dibayangkan
keadaan lapisan ozon beberapa tahun kedepan bila volume kendaraan semakin hari
semakin bertambah
3. Penggundulan hutan secara besar2an sangat berakibat buruk pada
kualitas udara yang ada di bumi. Gas2 karbon yang merusak lapisan ozon tidak
lagi diserap oleh tumbuhan. Sehingga apa lagi yang harus diandalkan untuk
menyerap gas2 tersebut untuk membantu mengurangi kerusakan ozon dan tentunya
menghasilkan oksigen bagi makhluk hidup?
4. Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman
dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil
tanaman seperti 'barli' dan 'oat' menunjukkan penurunan karena penerimaan sinar
radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan mengalami kelambatan
pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga merusak hasil panen dan
hutan-hutan yang ada.
5. Pada hewan, Radiasi penuh ini juga
dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi
jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan
laut. Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan
bumi yang sering disebut sebagai "efek rumah kaca". Usaha-usaha untuk
mencegah penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua negara di
dunia. Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui UNEP (United
Nation Environment Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak dibidang
program perlindungan lingkungan dan alam.
f.
Akibat Kerusakan Ozon
1.
Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi
penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak
tanaman pangan tertentu, mempengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai
makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global)
akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di
bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan
dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang
menderita masalah kardiopulmoner.
2. Pencairan gunung
es
Lubang
ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian
tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut
terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi
atau awal musim panas.
2.3. AIR
a.Definisi air
Air adalah senyawa gabungan antara dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen menjadi H2O. Air merupakan senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan di Bumi,. Air menutupi hampir 71% permukaan
Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air
sebagian besar terdapat di laut (air
asin)
dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi
juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap
air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak
mengikuti suatu siklus
air,
yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff,
meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
b Sifat fisik dan kimia air
Sifat kimia air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat
secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini
merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk
melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul
organik.
Sifat fisik air
Keadaan air yang berbentuk
cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih
lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam
kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air
seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida.
Dengan memperhatikan tabel periodik,
terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila
berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan
normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fase
berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang
elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).
Tarikan atom oksigen pada
elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom
hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan
jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom
tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar
molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul
saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya
menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai
pelarut
universal karena air
melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase
cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur
standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen
(H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion
hidroksida (OH-).
c. Pemanfaatan air dari berbagai bidang
1. Bidang kesehatan
· Memperbaiki kemampuan dan daya tahan tubuh
Karena air dapat menaikkan simpanan glycogen, suatu
bentuk dari karbohidrat yang tersimpan dalam otot dan digunakan sebagai energi
saat Anda bekerja.
· Tahan lapar
Anda juga dapat memanfaatkan efek rasa kenyang dari minum air untuk
mencegah makan berlebihan.
Anda juga dapat memanfaatkan efek rasa kenyang dari minum air untuk
mencegah makan berlebihan.
· Mengurangi resiko terhadap beberapa macam penyakit
Para peneliti saat ini meyakini bahwa air dapat berperan aktif dalam mengurangi resiko terhadap beberapa penyakit seperti: batu ginjal, kanker saluran kencing, kanker kandung kemih, dan kanker usus besar (colon). Minum cukup air dapat pula menghindari sembelit.
Para peneliti saat ini meyakini bahwa air dapat berperan aktif dalam mengurangi resiko terhadap beberapa penyakit seperti: batu ginjal, kanker saluran kencing, kanker kandung kemih, dan kanker usus besar (colon). Minum cukup air dapat pula menghindari sembelit.
·
Melawan
masuk angin atau pilek
Antibodi dalam lendir yang melapisi kerongkongan akan melemah apabila dehidrasi (kekurangan air). Air juga dapat berfungsi sebagai ekspektoran yang efektif untuk mengurangi batuk.
Antibodi dalam lendir yang melapisi kerongkongan akan melemah apabila dehidrasi (kekurangan air). Air juga dapat berfungsi sebagai ekspektoran yang efektif untuk mengurangi batuk.
Sedangkan
Fungsi Air yang utama adalah :
a) Membentuk sel-sel
baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak.
b)
Melarutkan dan membawa nutrisi-nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan.
c)
Melarutkan dan mengeluarkan sampah-sampah dan racun dari dalam tubuh kita.
d) Katalisator dalam
metabolisme tubuh.
e) Pelumas bagi
sendi-sendi.
f) Menstabilkan
suhu tubuh.
g) Meredam benturan bagi
organ vital.
2. Bidang pertanian
·
Memberi
pengairan pada sawah atau ladang.
·
Penyuplai
cairan tumbuhan-tumbuhan.
3. Bidang industri
·
Digunakan
sebagai bahan baku suatu perindustrian.
4. Bidang pariwisata
·
Pantai,
laut, dan danau banyak yang dijadikan obyek wisata.
5. Rumah tangga
·
Air
digunakan untuk MCK.
·
Digunakan
untuk dikonsumsi.
·
Untuk
mencuci baju, piring, dll.
6. Penghasil energi listrik
Pembangunan kincir
air yang memanfaatkan pergerakan aliran air untuk menggerakkan turbin, sehingga
dapat menghasilkan energi listrik sebagai energi alternatif selain nuklir yang
biasa digunakan masyarakat selama ini.
2.4. NITROGEN
a. Sejarah nitrogen
Pada
tahun 1772, Hanry Cavendish ( 1731 – 1810 ) mengemukakan bahwa komponen
penyusun udara terbanyak adalah mephitic air. Dua tahun kemudian joseph
priestley ( 1773 – 1804 ) menemuka komponen udara lain, yaitu apa yang
disebutnya vital air.
Penemuan
kedua ilmuan inggris di atas mendorong Antoine lourent Lavoisier ( 1743-1794 )
di prancis untuk melakukan eksperimen. Lavoisier memanaskan merkuri (raksa)
dalam tabung tertutup . Ternyata merkuri bersenyawadengan seperlima bagian
udara, membentuk suatu serbuk merah (yg sekarang di sebut merkuri oksida).
Empat perlima bagian sisa udara tetap berupa gas. Lavoisier mengamati bahwa
dalam gas sisa itu lilin tak dapat menyala serta tikus tak dapat hidup lama.
Maka,
lavoisier menyimpulkan bahwa udara tersusun dari dua jenis gas. Jenis gas yang
pertama sangatberguna bagi kehidupan dan pembakaran dan jumlahnya meliputi
seperlima bagian udara. Inilah vital air yang di kemukakan oleh Priestley. Gas
Vital air ini oleh Lavoisier diberi namaoksigen.
Adapun
jenis gas yang kedua, yang meliputi empat perlima bagian udara,merupakan gas
mephitik air yang ditemukan ole( h cavendish. Lavoisier sendiri memberi nama
azote (dalam bahasa yunani) yang berarti” tiada kehidupan ”. Kemudian abad ke
-19,nama azote diganti menjadi nitrogen yang artinya pembentuk ”niter”. Niter
adalah nama lama untuk kalium nitrat, KNO3, suatu zat yang sejak
zaman purba dipakai sebagai zat pengawet
b. Sifat fisis dan sifat kimia nitrogen
Nitrogen adalah zat komponen penyusun utama atmasfer
bumi. Udara terdiri atas 78% volume nitrogen (N2). Nitrogen adalah
gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Nitrogen dalam deret
kimia termasuk kedalam nonmetals, termasuk golongan VA, periode 2, dan
blok p. Penampilanya berupa colorless.
Memiliki massa atom
14,0067 g/mol dengan massa atom 7( 1s2 2s2 3s3).
Selain itu adapun ciri fisik dari nitrogen seperti berfasa gas, bermassa jenis
1,251 g/L, titik leburnya 63,15 K, titik didih 77,36, titik kritisnya 126,21 K.
Nitrogen cair mendidih pada -196 0c, dan membeku pada
-2100C. Sruktur dari gas nitrogen adalah berupa Kristal hexagonal.
Kelektronegatifan gas nitrogen menduduki peringkat ke-3 setelah flour dan
oksigen. Gas nitrogen termasuk kedalam gas yang inert ( tidak reaktif ). Hal
ini disebabkan oleh besarnya energi ikatan antara ikatan rangkap tiga
N N, nitrogen digunakan sebagai atmosfer inert
untuk suatu proses / sistem yang terganggu oleh oksigen, misalnya dalam industri
elektronika dan juga Bilangan okdidasi nitrogen bervariasi dari -3 sampai +5,
sebagaimana dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Bilangan oksidasi
|
Contoh senyawa
|
-3
|
NH3 ( amoniak )
|
-2
|
NH4+ (
Ion amonium )
|
-1
|
NH2OH (
Hidroksilamin )
|
0
|
N2 ( gas nitrogen )
|
+1
|
N2O( dinitrogen monoksida)
|
+2
|
NO(Nitrogen oksida)
|
+2
|
N2O3(
nitrogen trioksida )
|
+3
|
HNO2( asam nitrit )
|
+4
|
NO2 nitrogen
dioksida )
|
N2O4(
dinitrogen terra oksida )
|
|
+5
|
N2O5 (nitrogen
pentaoksida )
|
HNO3 ( asam nitrat )
|
Banyak senyawa nitrogen yang memiliki entalpi
pembentukan yang positiv. Reaksi – reaksi gas nitrogen harus berlangsung dalam
kondisi khusus, misalnya suhu dan tkanan tinggi, dibantu oleh suatu katalis
dengan menggunakan energi listrik, atau diuraikan oleh mikroorganisme tertentu.
Proses pengubahan nirogen menjadi senyawa –senyawa yang dikenal sebagai proses
fiksasi nitrogen. Ketika kita bernapas, gas nitrogen bersama udara masuk dan
keluar paru-paru tanpa mengalami perubahan sedikitpun. Meskipun setiap saat
kita senantiasa berenang dalam lautan nitrogen, tubuh kta tidak dapat mengambil
nitrogen secara langsung dari udara. Nitrogen dalam yubuh kita berasal dari makanan yang
kita makan , bukan dari udara yang kita irup.
c Senyawa – senyawa
nitrogen
1. Amonia (NH3)
Amonia adalah gas yang
mudah mencair, titik didihnya -33,4 0C dan membeku pada -77,70C. Amonia sangat
mudah dikenali karena baunya yang sangat khas. Keberadannya di udara dapat
terdeteksi pada kadar 50 – 60 PPM. Pada kadar 100 – 200 ppm, amoniak menyebakan
iritasi mata dan masuk ke paru-paru. Pada konsentrasi tinggi uap ammonia
mengakibatkan pary-paru dipenuhi dengan air dan dengan cepat menimbulkan
kematian, bila tidak segera diberi pertolongan.
Amonia sangat mudah larut dalam
air. Larutan amonia bersifat basa lemah sesuai dengan reaksi sebagai
berikut :
NH3 (aq) +
H2O
N2H(aq) +
H2O(aq)
Kb = 1,8 x 10-5
Asam kuat mengubah ammonia menjadi ion
ammonium , contohnya:
NH3 (aq) + HCI
(aq)
NH4Cl
(aq) + H2O (aq), atau
NH3 (aq) +
H3O+ (aq)
NH4+
(aq) + H2O
Penggunaan terpenting ammonia adalah
sebagai induk untuk pembuatan senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat
(HNO3), dan ammonium klorida( NH4Cl). Dan pembuatan pupuk , terutama pupuk urea,
CO(NH2)2, pupuk ammonium nitrat NH4NO3 dan pupuk ZA, (NH4)2SO4.
Selain itu ammonia digunakan sebagai
pendingin dalam pabrik es. Karena amonia mudah mencair bila di kompresikan dan
menguap kembali bila diekspansikan. Amonia juga sering digunakan sebagai
pelarut karena kepolaran ammonia cair hamper sama dengan kepolaran air. Amonia
caur dapat melarutkan logam golongan VA dan IIA. Larutan yang dihasilkan
berwarna biru, karena terjadi amoniasi electron. Amoniasi adalah molekul zat
terlarut dikelilingi ammonia cair. Hal ini serupa dengan terhidrasinya suatu
kation oleh air.
Contohnya:
2 Na+ (am) + 2e-
(am) + 2NH3
(I)
H2 (g) + 2NaH2 (am)
Pada reaksi di atas , symbol (am)
untuk menunjukan spesi yang teramoniasi. Ion amida, Sedangkan ion NH4+ dalam
ammonia cair bersifat asam, analog dengan ion H3O+ dalam air. Oleh karena itu,
reaksi netralisasi dalam ammonia cair adalah:
NH4+ (am) + NH2-
(am)
NH3 (I)
Berdasarkan reaksi di atas Nh4Cl dapat
dititrasi menggunakan KNH2 dalam amonia cair, sama halnya dengan mentitrasi HCl
dengan KOH dalam pelarut air dan indikstor fenoptalein dapat digunakan untuk
menentukan titik akhir titrasi.
2. Amonium nitrat
Amonium nitrat dibuat dari
reaksi antara ammonia dengan asam nitrat, reaksinya adalah:
NH3 +
HNO3
NH4NO3
Ammonium nitrat digunakan sebagai
pupuk yang mempunyai persentase N yang lebih tinggi disbanding ( NH4)2SO4.
Namun ammonium nitrat tidak stabil terhadap panas, berbahaya untuk penerapan
tertentu dan penting penggunaannya sebagai bahan peledak.
NH4NO3 (s) + N2O (g)
+ 2 H2O (g)
d. Kelimpahan
·
Nitrogen terdapat di alam sebagai unsur bebas
berupa molekul diatomik (N2) kira-kira 78,09% volume atmosfer.
·
Dijumpai dalam mineral penting
seperti KNO3 dan sendawa Chili NaNO3 .
·
Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa bentuk
protein yang komposisi rataratanya
51% C; 25% O; 16% N; 7% H;
0,4%P; dan 0,4% S.
e. Kegunaan dan Bahaya
Adapun kegunaan dari
senyawa-senyawa nitrogen diantaranya:
·
Dalam bentuk amonia niotrogen , digunakan sebagai ahan pupuk,
obat-obatan, asam nitrat, urea, hidrasin, amin, dan pendingin.
·
Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak.
·
Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam
bola lampu listrik untuk mencegah evaporasi filamen
·
Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan
sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat efektif karena relatif murah
·
Banyak digunakan oleh
laboratorium-laboratorium medis dan laboratoriumlaboratorium penelitian sebagai
pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama, misalnya
pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia, bank darah.
·
Selain
kegunaan dari senyawa nitrogen adapula bahaya dari senyawa-senyawa nitrogen
diantarany:
·
Jika oksida nitrat (N2O) mencapai
stratosfer, ia membantu merusak lapisan ozon, sehingga menghasilkan tingkat
radiasi UV yang lebih tinggi dan risiko kanker kulit serta katarak yang
meningkat.
·
Nitrogen oksida (N2O) terlarut dalam air atmosferik membentuk hujan
asam, yang mengkorosi batuan dan barang logam dan merusak bangunan-bangunan
·
Nitrogen oksida (N2O) berkontribusi bagi pemanasan global.Walaupun
konsentrasi oksida nitrat di atmosfer sangat rendah dibanding karbon dioksida,
potensi pemanasan global oksida nitrat adalah sekitar 300 kali lebih besar.
·
Kelebihan nitrogen di perairan menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam air
sehingga menyebabkan kepunahan kehidupan di perairan.
2.5.AMONIA OKSIDA
a.
Definisi amoniak
Amonia
adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan penting
bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Administrasi
Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan
amonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak
dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Sekalipun amonia di AS diatur sebagai gas
tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan amonia
berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin
Amonia
yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini
menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di
suhu -33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap. "Amonia rumah" atau amonium
hidroksida adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi larutan tersebut
diukur dalam satuan baumé. Produk larutan komersial amonia
berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar
30 persen berat amonia pada 15.5 °C). Amonia yang berada di rumah biasanya
memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia. Amonia umumnya bersifat basa (pKb = 4.75), namun dapat juga bertindak
sebagai asam yang amat lemah (pKa = 9.25).
b.
Sumber amonia
Amonia adalah bahan
kimia dengan formula kimia NH3. Molekul amonia mempunyai bentuk segi tiga.
Amonia terdapat di atmosfer dalam kuantiti yang kecil akibat pereputan bahan
organik. Amonia juga dijumpai di dalam tanah, dan di tempat berdekatan dengan
gunung berapi. Oleh karena itu, pada suhu dan tekanan piawai, amonia adalah gas
yang tidak mempunyai warna (lutsinar) dan lebih ringan dari pada udara (0.589
ketumpatan udara). Titik leburnya ialah -75 °C dan titik didihnya ialah -33.7
°C. 10% larutan amonia dalam air mempunyai pH 12. Amonia dalam bentuk cair
mempunyai muatan yang sangat tinggi. Amonia cair terkenal dengan sifat
keterlarutannya. Ia boleh melarutkan logam alkali dengan mudah untuk membentuk
larutan yang berwarna dan mengalirkan elektrik dengan baik. Amonia dapat larut
dalam air. Larutan amonia dengan air mempunyai sedikit amonium hidroksida
(NH4OH). 100 dm3 amoniapun dapat berpadu dengan 100 cm3 air. Amonia tidak
menyokong pembakaran, dan tidak akan terbakar kecuali dicampur dengan oksigen,
di mana amonia terbakar dengan nyalaan hijau kekuningan muda. Amonia dapat
meletup jika dicampur dengan udara. Amonia diperoleh dengan cara menyulingkan
tumbuhan dan hewan yang mengandung nitrogen. Atau dengan mereaksikan
garam-garam amonium dengan hidroksida alkali.Amonium juga diperoleh dengan
mereaksikan magnesium nitrit (Mg3N2) dengan air.
Mg3N2(S) + 6H2O(l) ——> 3Mg(OH)2(s)+2NH3
Amonia (NH3) dan
garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Sumber amonia di perairan adalah
pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang
terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organic
oleh mikroba dan jamur (amonifikasi). Sumber amonia adalah reduksi gas nitrogen
yang berasal dari proses difusi udara atmosfer, limbah industri dan domestik.
Amonia yang terdapat dalam mineral masuk ke badan air melalui erosi tanah.
Selain terdapat dalam bentuk gas, amonia membentuk senyawa kompleks dengan
beberapa ion-ion logam. Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-bahan
tersuspensi dan koloid sehingga mengendap di dasar perairan. Amonia di perairan
dapat menghilang melalui proses volatilisasi karena tekanan parsial amonia
dalam larutan meningkat dengan semakin meningkatnya pH. Ikan tidak bisa
bertoleransi terhadap kadar amonia bebas yang terlalu tinggi karena dapat
mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada akhirnya dapat
meningkatkan sifokasi. Pada budidaya intensif, yang padat penebaran tinggi dan
pemberian pakan sangat intensif, penimbunan limbah kotoran terjadi sangat
cepat.
c.
Sifat-sifat amonia
a) Pada suhu dan
tekanan biasa, amonia adalah gas yang tidak mempunyai warna (lutsinar), dan
lebih ringan dari udara (0,589 kerapatan udara), titik leburnya –750C dan titik
didihnya –33,70C. 10 % larutan amonia dalam air mempunyai pH 12, kalor
penguapannya 23,6 kj/mol (DHfup).
b) Amonia cair
mempunyai sifat keterlarutan yang tinggi, dia bisa melarutkan logam alkali
dengan mudah untuk membentuk larutan yang berwarna dan bisa menghantarkan
listrik yang baik.
c) Amonia bisa larut
dalam air, reaksinya dengan air menghasilkan sedikit amonium hidroksida
(NH4OH).
d) Amonia tidak
mempengaruhi pembakaran dan tidak akan terbakar kecuali dicampur dengan
oksigen. Nyala api amonia yang terbakar berwarna hijau kekuningan muda.Amonia
akan meletup jika dicampur dengan udara.
e) Amonia memiliki
aroma yang menyengat.
d. Pembuatan amonia
a. Pada zaman
pertengahan, pembuatan amonia dengan cara memanaskan tanduk dan kuku binatang
ternak.
b. ampai saat
perang dunia I, pembuatan amonia dipelopori oleh Amerika Serikat melalui proses
sianamida, sebagai berikut:
· Mula-mula batu tohor (CaO) dan batu bara (C)
dipanaskan dalam tanur listrik untuk memperoleh kalsium karbida (CaC2).

· Kemudian, kalsium karbida dialirkan gas nitrogen (N2)
untuk membentuk kalsium sianamida (CaCN2).

· Akhirnya, kalsium sianamida dialiri uap air sehingga
menghasilkan amonia.

c. Sejak perang dunia I hingga
sekarang.
·
Proses
Haber-Bosch
Antara tahun 1908
sampai 1913, Fritz Haber (1868-1934) dari Jerman berhasil mensintesis amonia
langsung dari unsur-unsurnya, yaitu dari gas nitrogen dan gas hidrogen.
Kemudian proses pembentukan amonia ini disempurnakan oleh rekan senegaranya,
Karl Bosch (1874-1940) dengan metode tekanan tinggi sehingga proses pembuatan
amonia tersebut dikenal sebagai proses Haber-Bosch. Proses ini mendesak proses
sianamida karena proses Haber-Bosch adalah proses pembuatan amonia yang lebih
murah. Dalam proses haber-Bosch, bahan baku berupa N2 dan H2.
- N2 diperoleh dari hasil
destilasi bertingkat udara cair
- H2 diperoleh dari gas
alam (metana) yang dialirkan bersama uap air dengan katalisator nikel pada suhu
tinggi dan tekanan tinggi.


Pembuatan amonia menurut proses Haber-Bosch adalah
reaksi kesetimbangan yang berlangsung eksoterm pada suhu sekitar 400-6000C
dan tekanan sekitar 200-600 atm.


·
Dalam
laboratorium
Dalam laboratorium, NH3 dapat di hasilkan
dari:
- Nitride ditambah
air

- Amonium klorida + basa kuat


e. Kegunaan amonia
Kegunaan amonia bagi manusia cukup beragam. Di
antaranya adalah sebagai berikut:
a.Untuk
pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium = amonium sulfat)


b.Untuk
membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium klorida,
amonium nitrat.
·
4
NH3(g) + 5 O2(g)
4 NO(g)
+ 6 H2O(g)
·
NH3(g) + HCl(aq)
NH4Cl(aq)
·
NH3(g)
+ HNO3(aq)
NH4NO3(aq)
c.
Untuk membuat hidrazin.

Hidrazin merupakan
salah satu senyawa nitrogen yang digunakan sebagai bahan bakar roket.
d.
Dalam pabrik es, amonia cair digunakan sebagai pendingin (refrigerant) karena
amonia cair mudah menguap dan akan menyerap panas sehingga menimbulkan efek
pembekuan (J. Goenawan 153-154).
Gas
amonia juga merupakan salah satu gas pencemar udara yang dihasilkan dari
penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme seperti dalam proses pembuatan
kompos, dalam industri peternakan, dan pengolahan sampah kota. Amonia (gas) itu
terdiri dari hidrogen dan nitrogen yang biasanya perbandingan molarnya 3:1, ada
metan, argon, dan CO2. Amonia disintesis dengan reaksi reversibel antara
hidrogen dengan nitrogen.
Seperti
halnya reaksi revesibel lain, reaksi pembentukan amonia juga menghabiskan
tenaga dan pikiran untuk mengatur reaksi dengan jumlah amonia pada kestimbngn
pada berbagai macam temperatur dan tekanan. Yang pasti berhubungan dengan
konstanta kesetimbangan reaksinya. Kp (konstanta kesetimbangan) tersebut tidak
hanya bergantung pada temperatur dan tekanannya, tapi juga perbandingan
komposisi nitrogen dan hidrogen. Sumber nitrogen itu biasanya udara. Dan sumber
hidrogen biasanya di dapat dari berbagai jenis bahan mentah seperti air,
hidrokarbon ringan atau berat, hasil dari pemurnian minyak mentah, gas alam,
maupun kombinasi dari bahan-bahan itu yang memiliki kandungan hidrogennya.
Amonia juga dapat berasal dari sumber antrophogenik (akibat aktifitas manusia)
seperti industri pupuk urea, industri asam nitrat dan dari kilang minyak
(Dwipayani, 2001).
2.6.ASAM NITRAT
a. pengertian
Asam nitrat adalah larutan NO2
dalam air , yang dalam perdagangan terdapat berbagai macam konsentrasi. Banyak
digunakan dalam industri pupuk, produksi berbagai macam bahan kimia, zat warna,
bahan farmasi, serta dipakai dalam reagen laboratorium. Asam nitrat adalah
bahan kimia yang korosif dan merupakan oksidator kuat.
Senyawa
kimia
asam nitrat (HNO3) adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Larutan
asam nitrat dengan kandungan asam nitrat lebih dari 86% disebut sebagai asam
nitrat berasap, dan dapat dibagi menjadi dua jenis asam, yaitu asam
nitrat berasap putih dan asam
nitrat berasap merah. Asam Nitrat memiliki nama lain yaitu Nitric Acid, Asam Sendawa, Aqua
Fortis, Azotic Acid, Hydrogen Nitrate, Nitryl Hidroxides.
Proses modern untuk menghasilkan asam nitrat
HNO3 adalah okidasi amonia di udara. Dalam proses ini, amonia
dicampur dengan udara berlebih, dan campurannya dipanaskan sampai temperatur
tinggi dengan katalis platina. Amonia akan diubah menjadi nitrogen oksida NO,
yang kemudian dioksidasi lebih lanjut di udara menjadi nitrogen dioksida NO2.
Nitrogen dioksida direaksikan dengan air menghasilkan asam nitrat. Metoda ini
dikembangkan oleh Ostwald, kimiawan yang banyak memberikan kimia katalis, dan
disebut proses Ostwald.
b. Proses Pembuatan Asam Nitrat
Secara komersial asam nitrat
dibuat dengan cara oksidasi ammonia. Pada proses Oswald, ammonia dan udara
berlebih dialirkan melaluti katalis platina – rhodium pada suhu sekitar 950 0C.
Mula – mula digunakan pemanas listrik, tetapi setelah terjadi reaksi, reaksi
ini akan terus berlangsung.

Setelah
itu gas NO didinginkan sampai 1500C kemudian dicampur dengan udara
untuk menghasilkan Nitrogen dioksida

Sisa
Nitrogen dioksida dan udara dialirkan ke dasar menara kemudian disemprotkan air
pada suhu kira – kira 800C
4
NO2 (g) + O2 (g) + 2 H2O (l) → 4
HNO3 (aq)
Larutan
yang diperoleh mengandung 70% massa asam nitrat dan merupakan campuran yang
mempunyai titik didih konstan ( 120 oC ). HNO3 yang murni
tidak berwarna dan mendidih pada 86 oC
c. Sifat
– sifat Fisika dan Kimia Asam Nitrat
a) Sifat Fisika
Wujud zat : cairan, jernih - kuning
Bau : tajam
Titik leleh : - 42oc
Titik didih : 86oc
pH (200C) : <1
Densitas (200C) : 1,51 g/cm3
Densitas uap relatif : 2, 04
BM : 63,0129 g/mol
Tekanan Uap (200C) : 56 hPa
Suhu penyalaan : tidak tersedia
Titik nyala : tidak tersedia
Batas Ledakan - lebih rendah : tidak
tersedia
- lebih tinggi : tidak tersedia
Kelarutan dalam air (200C) : dapat larut ( pembentukan panas)
b) Sifat Kimia
Pada suhu biasa akan terurai oleh cahaya /
sinar :
4HNO3 → 2H2O + 4NO2
+ O2
Dapat bereaksi dengan amoniak membentuk garam
amonium nitrat:
HNO3 + NH4OH → NH4NO3
+ H2O
Dapat bereaksi dengan unsur – unsur logam
serta dapat melarutkan semua logam kecuali emas (Au) dan platina (Pt).
Reaksi oksidasi utamanya terjadi
dengan asam pekat, memfavoritkan pembentukan nitrogen dioksida (NO2).
Cu + 4H+ + 2NO3-
→ Cu+2 + 2NO2 + 2H2O
Sifat-sifat asam cenderung mendominasi
pada asam nitrat encer, diikuti dengan pembentukan nitrogen oksida (NO) yang
lebih diutamakan.
3Cu + 8HNO3 → 3Cu(NO3)2
+ 2NO + 4H2O
Karena asam nitrat merupakan
oksidator, hidrogen (H2) jarang terbentuk. Hanya magnesium (Mg),
mangan (Mn),
dan kalsium (Ca)
yang bereaksi dengan asam nitrat dingin dan encer yang dapat
menghasilkan hidrogen:
Mg(s) + 2HNO3(aq)
→ Mg(NO3)2(aq) + H2(g)
Dapat bereaksi dengan unsur – unsur
non logam
C + 4HNO3 → CO2
+ 4NO2 + 2H2O ataupun
3C + 4HNO3 → 3CO2
+ 4NO + 2H2O
Ketika asam nitrat bereaksi dengan
berbagai unsur non-logam, terkecuali silikon serta halogen, biasanya ia akan
mengoksidasi non-logam tersebut ke keadaan oksidasi tertinggi dengan asam
nitrat menjadi nitrogen dioksida untuk asam pekat dan nitrogen monoksida untuk
asam encer.
Semua nitrat larut dalam air. Ketika
nitrat direaksikan dengan asam sulfat pekat, menghasilkan uap nitrogen dioksida
yang coklat-kemerahan, disertai oleh uap asam nitrat yang berbau menusuk dan
berasap dalam udara, akan terbentuk ketika nitrat padat dipanaskan pada
reagensia. Asam sulfat encer tidak memberi aksi apa – apa :

d. Manfaat
a) Asam nitrat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan berbagai bahan peledak, yaitu trinitrotoluena ( TNT ) dan dinitrotoluena
(DNT). Asam nitrat merupakan zat pengoksidasi kuat , dan oksidasi alkohol
(kadang – kadang dengan ledakan) dapat menyertai pembentukan ester nitrat.
Ester nitrat itu sendiri ( misalnya nitrogliserin dan PETN) adalah bahan
peledak.
·
TNT
Rumus molekul
dari TNT adalah C7H5N3O6 dengan berat molekul 227,15 .
·
DNT
Pada
suhu kamar DNT merupakan kristal padat yang stabil berwarna kuning. Saat dipanaskan, DNT akan
membentuk cairan seperti minyak yang bisa terbakar. DNT diproduksi melalui reaksi nitrasi toluene dan salah satunya digunakan sebagai
bahan peledak.
b) Digunakan pula dalam proses pemurnian
logam. Sebagai contoh platina, emas dan perak.
c)
HNO3 digunakan dalam proses desain barang-barang berbahan tembaga, perunggu dan
kuningan.
d) digunakan untuk produksi zat warna, obat –
obatan, pestisida, detergen, dan nitrasi selulosa.
e) garam nitrat digunakan untuk pupuk,
kembang api, bahan peledak, oksidator untuk roket , korek api, obat – obatan,
zat warna dan pengawetan makan.
f) Campuran antara asam klorida pekat dan asam nitrat pekat, dengan
perbandingan 3:1, biasa digunakan sebagai pelarut logam mulia, yaitu emas dan
platina. Campuran tersebut biasa disebut dengan Aqua Regia atau air
raja.
g) HNO3 digunakan pula untuk
menghilangkan atau membersihkan peralatan laboratorium dari kerak kalsium dan
magnesium yang menempel di dalamnya.
h) Digunakan dalam proses pembuatan
nitrogliserin.
Nitrogliserin merupakan salah satu bahan kimia yang bisa
digunakan sebagai obat-obatan dan sebagai bahan peledak. Dasar pembuatan
nitrogliserin adalah proses nitrasi dengan bahan baku gliserin
dan asam nitrat dengan katalisator asam sulfat.
2.7 HALOGEN
2.7.a.
Pengertian Halogen
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang
berada pada golongan VII A (17 pada sistem lama) di tabel periodik. Kelompok
ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), dan astatin
(At). Struktur electron masing-masing unsur tersebut adalah sebagai berikut :
9F (He) 2S^2 2P^5
17Cl (Ne) 3S^2 3P^5
35Br (Ar) 4 S^2 4P^5
53I (Kr) 5 S^2 5P^5
85At (Xe) 6 S^2 6 P^5
17Cl (Ne) 3S^2 3P^5
35Br (Ar) 4 S^2 4P^5
53I (Kr) 5 S^2 5P^5
85At (Xe) 6 S^2 6 P^5
Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam
jika bereaksi dengan logam. Istilah halogen ini berasal dari istilah ilmiah
bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani yaitu halo genes yang artinya “pembentuk garam”. Halogen juga merupakan
golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia juga merupakan golongan
paling non-logam.
Ahli kimia Swedia Baron Jöns Jakob
Berzelius mengistilahkan "halogen" yang dibentuk dari kata-kata
Yunani ἅλς (háls), "garam" atau "laut", dan γεν- (gen-),
dari γίγνομαι (gígnomai),
"membentuk" sehingga berarti "unsur yang membentuk garam".
Halogen akan membentuk garam jika direaksikan dengan logam.
Unsur-unsur
halogen secara alamiah berbentuk molekul dwiatom (misalnya Cl2).
Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron
terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion
negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut
halida.
1. Fluorin
(F)
Fluorin
pertama kali ditemukan pada tahun 1670 oleh Schwandhard dan diisolasikan untuk
pertama kali pada tahun 1886 oleh Maisson. Keberadaan fluorin biasanya dalam
fase gas, berbau pedas, berwarna kuning muda, dan bersifat sangat korosif
2. Klorin
(Cl)
Klorin pertama kali ditemukan oleh Scheele
pada tahun 1774 dan selanjutnya pada tahun 1810, nama klorin diberikan oleh
Davy. Keberadaan klorin berupa fase gas, berwarna kuning kehijauan, dapat larut
dalam air, dan mudah bereaksi dengan unsur lain.
3. Bromin
(Br)
Penemu bromin adalah Balard
pada tahun 1826. Bromin ditemukan dalam wujud cait berwarna coklat kemerahan,
agak mudah menguap, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak, dan dapat
mengiritasi mata dan kerongkongan. Selain itu, bromin juga mudah larut dalam
air dan CS2 membentuk larutan kemerahan dengan sifat lebih aktif
daripada iodium.
4.
Iodin (I)
Iodin pertama kali ditemukan oleh
Courtois pada tahun 1811. Iodin merupakan senyawa non-logam dengan fase padatan
berwarna hitam kebiruan. Sifat iodine sendiri antara lain dapat menguap dalam
temperatur biasa dan membentuk gas keunguan berbau tidak enak.
5. Astatin
(At)
Astatin merupakan unsur non-logam
radioaktif pertama yang dibuat oleh Dale R. Corson, Kenneth Ross Mackenzie, dan
Emillio Segre pada tahun 1940. Sifat senyawa astatin dapat membentuk senyawa
antar halogen seperti AtI, AtBr, dan AtCl. Selain itu, astatin juga memiliki
waktu hidup tersendiri di dunia karena dapat meluruh dalam hitungan menit dan
di antara unsur halogen lainnya, astatinlah yang paling tidak reaktif.
BAB.III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Oksigen atau zat
asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel
periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogendan dapat dengan mudah bereaksi
dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida).
Ozon ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein pada
tahun 1840. Ozon merupakan molekul yang terdiri atas tiga atom oksigen yang
dilambangkan dengan simbol O3. Ozon
terdapat dalam lapisan stratosfer dan juga dalam lapisan troposfer. Ozon
yang terdapat dalam stratosfer berfungsi melindungi manusia dan mahluk hidup di
bumi dari penyinaran sunar UV.
Air adalah senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan
satu atom oksigen menjadi H2O. Air
merupakan senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan di Bumi,. Air menutupi hampir 71% permukaan
Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi.
Nitrogen adalah zat komponen penyusun utama atmasfer
bumi. Udara terdiri atas 78% volume nitrogen (N2). Nitrogen adalah
gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Nitrogen dalam deret
kimia termasuk kedalam nonmetals, termasuk golongan VA, periode 2, dan
blok p. Penampilanya berupa colorless.
Asam nitrat adalah larutan NO2
dalam air , yang dalam perdagangan terdapat berbagai macam konsentrasi. Banyak
digunakan dalam industri pupuk, produksi berbagai macam bahan kimia, zat warna,
bahan farmasi, serta dipakai dalam reagen laboratorium. Asam nitrat adalah
bahan kimia yang korosif dan merupakan oksidator kuat.
Golongan halogen terdiri dari beberapa
unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan
unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas atau dalam bahasa lainnya
yaitu “ Film CharLes Bronson Idaman ATi”
. Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang seiring dengan
bertambahnya jari-jari atomnya.
.
3.2. Saran
Dari semua pembahasan materi yang telah kami
sampaikan, kami berharap teman-teman bisa mengerti tentang halogen, dan semoga teman-teman
memperoleh manfaat yang ada dalam materi tersebut. Jika
terdapat kekurangan terhadap materi kami, kami mohon maaf dan menerima saran sebagai masukan yang
positif kedepan nya serta terima kasih telah memperhatikan sekaligus memahami
materi kami.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Anshory,Irfan.1988.Penuntun Pelajaran Kimia.Bandung:Ganeca
Exact Bandung.
Brady,James.1986.Kimia Universitas Azas & Struktur (terjemahan:
Dra. Sukmariah Maun).Tangerang:Binarupa
Aksara.
Justiana,Sandi
dan Muchtaridi.2009.Kimia 3.Cetakan
kedua.Jakarta:Yudhistira.
Mulia,Setya
Sensus.2006.Belajar Efektif Kimia3.Jakarta:PT.Intimedia
Ciptanusantara.
Parning,Ir
dkk.2002.Penuntun Belajar Kimia.Cetakan
kedua.Jakarta:Yudhistira.
Polling,
Ir.C.1982.Ilmu Kimia.Edisi
ketiga.Cetakan Ke-25.Jakarta:Erlangga.
Suyanto,
dkk.2004.Kimia 3B.Jakarta:PT.Grasindo.
Syukri
S,Drs.1999.Kimia Dasar I.Bandung:ITB.
W,Keenan
Charles, dkk.1989.Kimia untuk Universitas
(terjemahan: A.Hadyana P.).Jakarta:Erlangga.
No comments:
Post a Comment