
KISAH MENERANGKAN ALLAH ADA DAN TIDAK BERTEMPAT
Mari baca kisahnyaa penting .. Ilmu bangeet nih .. .. .
Kisah Anak Kecil Yg Menumbangkan Ulama Sombong danTersesat Di masa Imam Abu Hanifah msh kecil sekitar umur 7 thn
trdpatlah seorang ulama yg memiliki ilmu luas dn tiada bandingannya pd wktu itu namanya Dahriyyah.
Sluruh ulama pd wktu itu tak mampu menandinginya disaat brdebat,trutama dlm bab tauhid oleh krn dialah yg merasa pintar,
maka muncullah sifat kesombongannya bhkn
na’udzubillah.
akhirnya ia berani mengatakan bhw Allah itu tdk ada . sayangnya para ulamapun tak mampu mengalahkan dia dlm berdebat, lalu pd suatu pagi di kumpulkanlah para ulama disuatu majlis milik Syaikh Himad guru Imam
Abu Hanifah,
dan hari itu Abu Hanifah yg msh kecil
hadir dimajlis itu. Maka Dahriyyah naik kemimbar dan brkata dgn sombongnya.
trdpatlah seorang ulama yg memiliki ilmu luas dn tiada bandingannya pd wktu itu namanya Dahriyyah.
Sluruh ulama pd wktu itu tak mampu menandinginya disaat brdebat,trutama dlm bab tauhid oleh krn dialah yg merasa pintar,
maka muncullah sifat kesombongannya bhkn
na’udzubillah.
akhirnya ia berani mengatakan bhw Allah itu tdk ada . sayangnya para ulamapun tak mampu mengalahkan dia dlm berdebat, lalu pd suatu pagi di kumpulkanlah para ulama disuatu majlis milik Syaikh Himad guru Imam
Abu Hanifah,
dan hari itu Abu Hanifah yg msh kecil
hadir dimajlis itu. Maka Dahriyyah naik kemimbar dan brkata dgn sombongnya.
Dahriyah: Siapkh diantara kalian hai para ulama yg akan sanggup menjawab pertanyaanku?
Sejenak suasana hening, para ulama semua diam,
namun tiba2 brdirilah Abu Hanifah dn berkata
Abu Hanifah: Omongan apa ini?
maka barang siapa tahu pasti ia akan menjawab pertanyaanmu.
Dahriyyah: Siapa kmu hai anak ingusan, berani kmu bicara dgn ku, tdkkah kmu tahu. bhw bnyak yg brumur tua brsorban besar, para pejabat, para pemilik jubah kebesaran mrka smua kalah dn diam dri prtanyaanku kmu msh ingusan dn kecil badan berani menantangku!
Abu Hanifah: Allah tdk menyimpan kemuliaan dan keagungan kpd pemilik sorban yg besar dn para pejabat dn para pembesar, tetapi kemuliaan hanya diberikan kpd al-ulama.
Dahriyah: Apkh kmu akan mnjawab prtanyanku?
Abu Hanifah: Ya aku akan menjawab prtanyaanmu dgn taufiq Allah.
Dahriyyah: Apakah Allah itu ada?
Abu Hanifah: Ya ada
Dahriyyah: Dimana Dia?
Abu Hanifah: DIA, tiada tempat bagi DIA
Dahriyyah: Bgaimana bs dsbut ada bila Dia tak punya tempat?
Abu Hanifah : Dalilnya ada dibadan kmu yaitu ruh,
saya tanya, kalo kmu yakin ruh itu ada,maka dimana tempatnya? Di kepalamu, di perutmu atau di kakimu?
Dahriah diam seribu basa dgn muka malu. Lalu
AbuHanifah minta air susu pd gurunya Syaikh Himad, dn ia brtanya pd Dahriyyah
Abu Hanifah: Apakah kmu yakin di dlm susu ini ada manis?
Dahriyyah: Ya saya yakin disusu itu ada manis
Abu Hanifah: Kalau kmu yakin ada manisnya, saya tanya apkah manisnya ada di bawah, atau di tengah, atau diatas?
lagi lagi Dahriyyah diam dgn rasa malu, lalu abu hanifah menjelaskan:sperti ruh atau manis yg tdk memiliki tmpat, maka seperti itu pula tdk akan ditemukan bagi Allah tempat di alam ini baik di arsy atau dunia ini.
Lalu Dahriyyah bertanya lagi.
Dahriyyah: Sblum Allah itu apa dn stlh Allah itu apa?
Abu Hanifah: Tidak ada apa-apa sblum Allah dn
sesudahnya tdk ada apa-apa.
Dahriyyah: Bagaimana bs dijelaskan bila sblum dn sesudahnya tak ada apa-apa?
Abu Hanifah: Dalilnya ada di jari tangan kmu, apakah
sblm jempol dn apkh stlh kelingking?
Dan apkh kmu akan bsa menerangkan jempol duluan atau kelingking duluan? Demikianlah sifat Allah Ada sblm semuanya ada dn tetap ada bila smua tiada. Itulah makna kalimat Ada bagi hak Allah.
Lagi-lagi Dahriyyah dipermalukan
lalu ia berkata Dahriyyah: Satu lagi pertanyaanku yaitu, apa prbuatan Allah skrg ini?
Abu Hanifah: Kmu tlh membalikan fakta, sharusnya yg brtanya itu di bawah mimbar dn yg di tanya diatas mimbar.
Akhirnya Dahriyyah turun dri mimbar dn
Abu Hanifah naik ke atas mimbar
Dahriyyah: Apa perbuatan Allah skrg?
Abu Hanifah: Perbuatan Allah skrg adlh
menjatuhkan orang yg trsesat sprti kmu kbawah jurang neraka dn menaikan yg benar sprti aku keatas mimbar keagungan.
Maha suci Allah yg tlh menyelamatkan Aqidah ahli sunnah wal jamaah melalui anak kecil ..
Silahkan di share buat bagi ke muslim lain ..
Sumber : Kitab Fathul Majid karya Syekh Muhammad
Nawawi bin Umar Al Jawi Asy Syafi’i
Sejenak suasana hening, para ulama semua diam,
namun tiba2 brdirilah Abu Hanifah dn berkata
Abu Hanifah: Omongan apa ini?
maka barang siapa tahu pasti ia akan menjawab pertanyaanmu.
Dahriyyah: Siapa kmu hai anak ingusan, berani kmu bicara dgn ku, tdkkah kmu tahu. bhw bnyak yg brumur tua brsorban besar, para pejabat, para pemilik jubah kebesaran mrka smua kalah dn diam dri prtanyaanku kmu msh ingusan dn kecil badan berani menantangku!
Abu Hanifah: Allah tdk menyimpan kemuliaan dan keagungan kpd pemilik sorban yg besar dn para pejabat dn para pembesar, tetapi kemuliaan hanya diberikan kpd al-ulama.
Dahriyah: Apkh kmu akan mnjawab prtanyanku?
Abu Hanifah: Ya aku akan menjawab prtanyaanmu dgn taufiq Allah.
Dahriyyah: Apakah Allah itu ada?
Abu Hanifah: Ya ada
Dahriyyah: Dimana Dia?
Abu Hanifah: DIA, tiada tempat bagi DIA
Dahriyyah: Bgaimana bs dsbut ada bila Dia tak punya tempat?
Abu Hanifah : Dalilnya ada dibadan kmu yaitu ruh,
saya tanya, kalo kmu yakin ruh itu ada,maka dimana tempatnya? Di kepalamu, di perutmu atau di kakimu?
Dahriah diam seribu basa dgn muka malu. Lalu
AbuHanifah minta air susu pd gurunya Syaikh Himad, dn ia brtanya pd Dahriyyah
Abu Hanifah: Apakah kmu yakin di dlm susu ini ada manis?
Dahriyyah: Ya saya yakin disusu itu ada manis
Abu Hanifah: Kalau kmu yakin ada manisnya, saya tanya apkah manisnya ada di bawah, atau di tengah, atau diatas?
lagi lagi Dahriyyah diam dgn rasa malu, lalu abu hanifah menjelaskan:sperti ruh atau manis yg tdk memiliki tmpat, maka seperti itu pula tdk akan ditemukan bagi Allah tempat di alam ini baik di arsy atau dunia ini.
Lalu Dahriyyah bertanya lagi.
Dahriyyah: Sblum Allah itu apa dn stlh Allah itu apa?
Abu Hanifah: Tidak ada apa-apa sblum Allah dn
sesudahnya tdk ada apa-apa.
Dahriyyah: Bagaimana bs dijelaskan bila sblum dn sesudahnya tak ada apa-apa?
Abu Hanifah: Dalilnya ada di jari tangan kmu, apakah
sblm jempol dn apkh stlh kelingking?
Dan apkh kmu akan bsa menerangkan jempol duluan atau kelingking duluan? Demikianlah sifat Allah Ada sblm semuanya ada dn tetap ada bila smua tiada. Itulah makna kalimat Ada bagi hak Allah.
Lagi-lagi Dahriyyah dipermalukan
lalu ia berkata Dahriyyah: Satu lagi pertanyaanku yaitu, apa prbuatan Allah skrg ini?
Abu Hanifah: Kmu tlh membalikan fakta, sharusnya yg brtanya itu di bawah mimbar dn yg di tanya diatas mimbar.
Akhirnya Dahriyyah turun dri mimbar dn
Abu Hanifah naik ke atas mimbar
Dahriyyah: Apa perbuatan Allah skrg?
Abu Hanifah: Perbuatan Allah skrg adlh
menjatuhkan orang yg trsesat sprti kmu kbawah jurang neraka dn menaikan yg benar sprti aku keatas mimbar keagungan.
Maha suci Allah yg tlh menyelamatkan Aqidah ahli sunnah wal jamaah melalui anak kecil ..
Silahkan di share buat bagi ke muslim lain ..
Sumber : Kitab Fathul Majid karya Syekh Muhammad
Nawawi bin Umar Al Jawi Asy Syafi’i
No comments:
Post a Comment