Mekanisme Reaksi.
Antasida adalah golongan obat yang digunakan untuk menetralkan asam di lambung. Secara alami lambung memproduksi suatu asam, yaitu asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan protein. Antasida bekerja dengan cara menetralkan lambung yang terlalu asam. Selain menetralkan asam lambung, antasida juga meningkatkan pertahanan mukosa lambung dengan memicu produksi prostaglandin pada mukosa lambung.
Magnesium hidroksida digunakan sebagai katartik dan antasida, tidak larut dan efektif sebelum obat ini bereaksi dengan HCl membentuk MgCl2. Magnesium hidroksida yang tidak larut akan tetap berada dalam lambung dan akan menetralkan HCl yang disekresi belakangan sehingga masa kerjanya lama. Satu gram magnesium hidroksida dapat menetralisir 32,6 mEq dari asam lambung. Senyawa magnesium memiliki kelebihan berupa absorpsi yang kecil, aksi yang tahan lama dan tidak menghasilkan karbondioksida
Reaksi :
Mg(OH)2 (aq) + 2HCl (aq) MgCl2 (aq) + 2H2O (l)
Aluminium hidroksida menghasilkan aluminium klorida dan air. Namun jika pH lebih dari 5, maka reaksi netralisasinya tidak berlangsung sempurna. Ion alumunium dapat bereaksi dengan protein sehingga bersifat astringen ( menciutkan selaput lendir ). Antasida ini mengadsorpsi pepsin dan menginaktivasinya. Cara kerja obat ini adalah senyawa alumunium yang merupakan suatu zat koloid, melapisi selaput lendir, menetralkan asama klorida dan mengikat asam klorida secara adsoptif.
. Reaksi yang terjadi di dalam lambung, antara alumunium hidroksida dengan asam lambung :
Al(OH)3 (aq) + 3HCl (aq) AlCl3 + 3H2O
elenjar
pada lambung setiap hari memproduksi sekitar sekitar dua sampai tiga liter
cairan lambung yang bersifat asam. Cairan lambung ini mengandung asam klorida
atau HCl dengan konsentrasi sekitar 0,03 M. Asam klorida ini menyeabkan lambung
bersifat asam dengan pH sekitar 1,5.
Produksi
asam lambung yang berlebihan akan menyebakan penyakit tukak lambung atau maag,
dengan gejala mual, perih, dan kembung.
Untuk menurunkan tingkat keasaman (kadar asam lambung)
digunakan obat sakit maag yang dikenal dengan antasida.
Antasida
umumnya merupakan senyawa yang bersifat asam, sehingga dapat menetralkan
kelebihan asam yang terdapat didalam cairan lambung. Beberapa senyawa yang
digunakan antasida misalnya, kalsium karbonat (CaCO3), natrium bikarbonat
(NaHCO3), magnesium karbonat (MgCO3), magnesium hidroksida (Mg(OH)2), alumunium
hidroksida (Al(OH)3) atau kombinasinya.
Reaksi
yang terjadi:
NaHCO3 + HCl →
NaCl + H2O + CO2
NaCO3 + 2HCl
→
CaCl2
+ H2O + CO2
MgCO3 + 2HCl → MgCl2
+ H2O + CO2
Mg(OH)2 + 2HCl → MgCl2
+ 2H2O
Al(OH)3 + 3HCl → AlCl3
+ 3H2O
Gas
Co2 yang dihasilkan dalam reaksi tersebut dapat menyebakan tekanan gas di dalam
lambung meningkat, sehingga dikeluarkan dengan sendawa. Umumnya obat antasida
yang banyak dipilih adalah jenis yang sukar larut, sehingga reaksinya lambat
dan dapat bertahan lama, misalnya alumunium hodroksida dan magnesium
hidroksida. Beberapa obat maag seperti milanta, alumy, promag dan sejenisnya
mengandung senyawa utama magnesium hidroksida dan alumunium hidroksida.
No comments:
Post a Comment