Zaman Purba merupakan sebuah zaman kisaran tahun
4000 SM sampai 622 SM. Banyak juga para tokoh yang memberikan definisi zaman
purba sama dengan zaman prasejarah. Namun, untuk akurasi waktu kita tidak bisa
melakukan penetapan secara tepat karena pada umumnya kajian waktu selalu
berbeda dari masa ke masa.
Pengetahuan merupakan sesuatu yang diketahui manusia
melalui tangkapan panca indera, intuisi, dan firasat. Pengetahuan muncul ketika
seseorang menggunakan inderawi dan akal budinya untuk mengenali benda atau
kejadian tertentu yang belum pernah dilihat dan dirasakan sebelumnya.
A. Perkembangan
Peradaban Manusia
Peradaban
manusia berkembang melalui rentang waktu yang amat panjang, yang diperkirakan
mencapai ratusan tahun. Sejarah manusia dibagi dalam dua masa, yaitu masa
Prasejarah dan masa sejarah. Masa prasejarah adalah masa sebelum dikenalnya
tulisan atau sejarah yang hanya didasarkan pada penemuan benda – benda manusia
purba. Masa sejarah adalah masa setelah dikenalnya tulisan atau masa yang didasarkan
pada gambar serta tulisan dan juga benda- benda. Peralatan yang terbuat dari
batu ternyata digunakan oleh manusia purba dalam masa yang sangat lama, yaitu 500.000
tahun SM sampai 3000 tahun SM. Zaman ini disebut zaman batu, yang dibagi dalam
tiga tahap. Yaitu zaman batu tua atau paleotikum, zaman batu tengah atau
mesolitikum, dan zaman batu baru atau neolitium.
B. Kimia
Pada Zaman Purba
Penggalian
bekas – bekas kota pada zaman purba menghasilkan penemuan adanya perhiasan atau
barang – barang lain yang terbuat dari emas, tyembaga, perunggu, dan besi.
Emas
telah dikenal oleh bangsa sumeria sekitar tahun 3000 SM. Emas ini ditemukan
pada makam raja Tutankhamen ( 1340 SM ) di daerah Nudia.
Tembaga
telah dikenal orang sejak tahun 3500 SM di daerah Mesopotamia dan Mesir dan
digunakan untuk membuat barang – barang berupa senjata, perkakas, tong, bahkan
juga cermin.
Perunggu
merupakan paduan (alloy) antara tembaga dengan timah. Perunggu mempunyai sifat
lebih keras daripada tembaga sehingga dapat dijadikan barang – barang yang
tahan terhadap benturan, misalnya pedang dan tombak.
Logam
yang juga penting dan telah digunakan oleh orang – orang pada zaman purba ialah
besi. Dimesir besi disebut “ Ba-en-det “ yang berarti logam dari langit dan ada
hubungannya dengan batu meteorit. Meteorit adalah benda padat, sisa meteor atau
benda angkasayang telah jatuh menuju bumi. Ada 3 macam meteorit yaitu, meteorit
batuan, meteorit besi, dan meteorit batu besi yang bobotnya bervariasi.
C. Peradaban
di Yunani
Pengetahuan bangsa eropa banyak bermula
dari yunani. orang Yunani dikenal sebagai pedagang dan pelaut yang suka
menjelajahi lautan sambil berniaga dan membangunkan perkapalan. Perkembangan
peradapan Yunani yang gemilang dimulai pada abad 5 SM. Pada masa itu tampak
adanya perkembangan budaya antara lain bidang arsitektur, seni patung, drama,
sajak serta filsafat, terutama yang berkenaan dengan perkembangan pengetahuan
tentang alam semesta, tokohnya antara lain adalah Thales, Pyhthagoras,
Leukippos, Demokritos dan Aristoteles.
Thale adalah seorang filsuf yang
mengawali sejarah filsafat barat pada abad ke 6 SM. Sebelum Thales, pemikiran
Yunani dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu.
Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba,
menjelaskan dunia dan gejala-gejala didalamnya tanpa bersandar pada mitos
melainkan pada rasio manusia. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal
sebagai ahli geometri, astronomi, dan politik. Thales menyatakan bahwa asal
mula atau sumber dari segala yang ada adalah air. Berkat kekuatan dan daya
kreatifnya sendiri, tanpa da sebab-sebab diluar dirinya, air mampu tampil dalam
segala bentuk, bersifat manta dan tak terbinasakan. Selain itu, air adalah zat
yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, gas) tanpa menjadi berkurang.
Phythagoras (582 SM – 492 SM)adalah
seorang matematikawan dari filsuf yunani yang paling dikenal melalui
theoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dia memberikan sumbangan yang
penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke- 6 SM. Salah
satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah Teorema Pythagoras, yang
menyatakan bahwa suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat
dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Sebagai seorang ahli matematika, ia
berpendapat bahwa semua benda itu dapat dinyatakan dalam bilangan. Dengan
demikian asal mula segala yang ada di dunia ini adalah bilangan atau angka.
Leukippos adalah seorang filsuf yang
merintis mazhak atomisme. Ia juga merupakan guru dari Demokritus. Menurut
Leukippos, atom adalah element yang tak terbatas dan abadi, terus bergerak,
serta memiliki bagian-bagian terkecil yang tidak dapat lagi dibagi-bagi yang
bentuk dan jumlahnya tak terbatas.
Menurut pandangannya semua benda terdiri dari bagian-bagian kecil yang tidak
dapat dibagi-bagi lagi yang disebut atom.
Demokritus yang lahir di Abedera adalah
seorang filsuf Yunani yang mengembangkan teori mengenai atom sebagai dsar
materi. Karyanya dijadikan sebagai pelopor ilmu fisika materi yang menutup
kemungkinan adanya interpensi tuhan atau dewa. Dalam bidang Astronomi dia juga
orang pertama yang menyatakan pendapat bahwa galaxy bima sakti adalah kumpulan
cahaya, gugusan bintang yang letaknya saling berjauhan.
Aristoteles adalah orang yang gemar
mempelajari pengetahuan kedokteran, fisika dan biologi. Aristotelesberpendapat
bahwa alam dan segala yang ada di dalamnya terdiri dari dua buah dasar yakni
material dan essential. Adapun material itu dijadikan 4 ciri pokok, yakni
panas, dingin, kering, dan basah. Di bidang seni, Aristoteles memuat
pandangannya tentang keindahan. Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk
menekankan pengetahuan. Ia menyatakan bahwa pengetahuan dibangun atas dasar
pengamatan dan penglihatan. Menurut Aristoteles sebuah karya seni adalah sebuah
perwujudan artistic yang merupak hasil (chatarsis) yang disertai dengan
estetika. Chartarsis adalah pengungkapan kumpulan perasaan yang dicurahkan
keluar. Kumpulan perasaan itu disertai dorongan normatif. Dorongan normatif
yang di maksud adalh dorongan yang akhirnya member wujud khusus pada perasaan
tersebut. Wujud itu ditiru dari apa yang ada di dalam kenyataan.
Archimedes adalah seorang matematikawan,
astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbahasa Yunani. Ia menemukan sebuah
hukum yakni hukum Archimedes. Penemuan lainnya adalah system katrol.
Hipparchus (190 SM – 120 SM) adalah
seorang astronom, ahli geografi, dan matematikawan Yunani Kuno pada jaman
helenistik. Hipparchus dikenal sebagai perintis dan bapak astronomi. Ia
dipercaya sebagai astronom pengamat Yunani kuno terbesar, terbanyak yang
menggelarinya sebagai astronom terbesar era klasik, meskipun Cicero memberikan
gelar ini pada Aristarchus dari Samos dan menganggap Ptolemaeus dari
Alexandria.
Pada abad pertama hingga abad ke 4 M,
Eropa ada dalam kekuasaan kekaisaran Romawi yang wilahnya meliputi Eropa Barat,
Yunani, Asia Kecil, Mesopotamia, sebagian besar wilayah Arab Mesir, Libya,dan
wilayah pantai utara Afrika lainnya. Kekaisaran Romawi berganti-ganti akhirnya
pecah menjadi romawi barat dan timur. Kekaisaran Romawi Barat berakhir pada
abad ke 4 sedangkan Romawi Timur hingga abad ke 15. Orang-orang Romawi suka
berperang hingga mereka menguasai pengetahuan dalam pembuatan persenjataan dan
arsitektur. Ada dua orang yang memberikan kontribusi pengetahuan pada masa
Romawi yakni Pliny dan Galen.
Pliny, ia pernah bekerja sebagai ahli
hukum kota Roma, kemudian ia memusatkan perhatiannya pada penulisan buku. Dari
sekian banyak buku yang ditulisnya yang paling terkenal adalah Historia
naturalis yang terdiri 37 Jilid, dan merupakan ensiklopedia ilmu pengetahuan
pada masa itu. Ensiklipedia ini memuat kumpulan tulisan mengenai Fisika,
Geografi, etnologi, antropologi, fisiologi, mineralogi, juga pengetahuan
tentang pertanian, kehutanan, penanaman buah-buahan.
Galen adalah seorang dokter yang banyak
sekali menulis buku. Lebih dari 300 buku telah ditulisnya mengenai berbagai
bidang ilmu pengetahuan, antara lain filsafat, tata bahasa, farmasi, anatomi,
fisiologi, dan patologi. Ia merupakan seorang pemilik yang kreatif dan senang
melakukan dan eksperimen. Pandangan yang lain anatomi dan fisiologi merupan
sumbangan besar dalam bidang kedokteran. Buku yang terakhir di tulisnya adalah
tentang seni penyembuhan.
D. Pengetahuan
di Iskandia
Ekspedisi
militer yang dilakukan oleh Raja Iskandar Zulkarnain dari Macedonia ke kawasan
Asia dan Afrika Utara pada permulaan abad keempat sebelum Masehi merupakan
suatu sejarah yang sangat penting, tidak saja dari segi militer tapi juga dari
segi kebudayaan. Para penyerbu itu tidak hanya tertera, tapi juga sejumlah
Ilmuwan dan Cendekiawan turut ikut serta.
Lewat
mereka inilah kebudayaan dan ilmu pengetahuan Yunani tersebar luas di
daerah-daerah penaklukan, sehingga melahirkan suatu kebudayaan baru yang
disebut dengan kebudayaan Hellenisme.
Yakni suatu kebudayaan campuran antara kebudayaan Yunani dengan kebudayaan lain
yang terdapat pada daerah jajahan, terutama di Asia kecil.
Berbagai
pusat studi ilmu dan falsafah Yunani telah didirikan, yang tak hanya terbatas
pada pendalaman kajian warisan bangsa tersebut, akan tetapi juga berbagai
peninggalan karya tulis dari para ilmuwan dan filosofnya dialih bahasakan.
Diantara pusat-pusat studi kebudayaan yunani yang terpenting terdapat di
Iskandaria (Mesir), Harran, Urfa (Raha), Nusaibain, Jundisapur dan Baghdad. Daerah-daerah (kota-kota) tersebut telah menjadi pusat dan
pengembangan filsafat dan ilmu pengetahuan Hellenisme warisan dari Yunani kuno
selama berabad-abad. Kota Iskandaria pada abad ketiga SM. merupakan kota
pertama penyemaian dan sekaligus pusat filsafat dan ilmu pengetahuan warisan
Yunani kuno serta menjadi titik pertemuan Hellenisme dengan pengaruh dari Timur
dan Mesir kuno. Kota Iskandaria memiliki kekayaan terpenting dan paling
berharga, yaitu perpustakaan yang dipenuhi dengan jenis buku-buku ilmiah dari
berbagai disiplin dan cabang ilmu pengetahuan yang ada pada saat itu. Dalam
perpustakaan itu untuk pertama kalinya umat manusia mengumpulkan dengan penuh
kesungguhan dan sistematis pengetahuan apapun tentang dunia ini.
Salah
satu filsuf terkenal dari iskandaria (mesir) Diophantus (250-200 SM)
Ia merupakan “Bapak Aljabar” bagi Babilonia yang mengembangkan konsep-konsep aljabar Babilonia. Seorang matematikawan Yunani yang bermukim di Iskandaria. Karya besar Diophantus berupa buku aritmatika, buku karangan pertama tentang system aljabar. Bagian yang terpelihara dari aritmatika Diophantus berisi pemecahan kira-kira 130 soal yang menghasilkan persamaan-persamaan tingkat pertama.
Ia merupakan “Bapak Aljabar” bagi Babilonia yang mengembangkan konsep-konsep aljabar Babilonia. Seorang matematikawan Yunani yang bermukim di Iskandaria. Karya besar Diophantus berupa buku aritmatika, buku karangan pertama tentang system aljabar. Bagian yang terpelihara dari aritmatika Diophantus berisi pemecahan kira-kira 130 soal yang menghasilkan persamaan-persamaan tingkat pertama.
E. Kekaisaran
Romawi
Bangsa Romawi mengambil alkimia
dan metafisika Yunani, sebagaimana mereka menyerap sebagian besar pengetahuan
dan filsafat Yunani. Pada akhir Kekaisaran Romawi, filsafat alkimia Yunani
telah digabungkan dengan filsafat bangsa Mesir dan membentuk aliran
Hermetisisme (Lindsay).
Namun, perkembangan agama Kristen di Kekaisaran tersebut membawa
jalur pemikiran yang bertolak belakang, berakar dari Agustinus
(354-430 M), seorang filsuf Kristen awal yang menuliskan keyakinannya menjelang
runtuhnya Kekaisaran Romawi. Pada intinya, ia merasa bahwa akal
dan iman dapat digunakan untuk memahami Tuhan,
tetapi filsafat eksperimental itu buruk: "Dalam jiwa juga
terdapat, melalui indra badaniah ini, sejenis keinginan dan keingintahuan hampa
yang bertujuan bukan untuk menikmati tubuh, tetapi memperoleh pengalaman
melalui tubuh, dan keingintahuan hampa ini dihormati atas nama pembelajaran dan
ilmu pengetahuan" (Agustinus, h. 245).
Gagasan Augustinian jelas-jelas menentang eksperimen,
tetapi ketika teknik eksperimental Aristotelian tersedia bagi dunia Barat,
teknik tersebut tidak ditolak. Namun, pemikiran Augustinian sudah mendarah
daging dalam masyarakat Zaman Pertengahan dan digunakan untuk menuding alkimia
sebagai ilmu yang tidak ilahiah. Pada akhirnya, pada akhir era pertengahan,
arus pemikiran ini menciptakan celah permanen, yang memisahkan alkimia dari
agama yang justru dahulu mendorong kelahirannya.
Sebagian besar pengetahuan Romawi tentang alkimia,
sebagaimana pengetahuan Yunani dan Mesir, sekarang hilang. Di Alexandria, pusat
pengkajian alkimia di Kekaisaran Roma, seni tersebut disampaikan dari mulut ke
mulut dan untuk mempertahankan kerahasiaan, hanya sedikit yang dituliskan.
(Sejak itu kata "hermetis" berarti "rahasia") (Lindsay, h.
155). Mungkin saja ada sebagian yang ditulis di Alexandria, dan kemudian hilang
atau terbakar pada masa-masa kericuhan setelah itu.
F. Asal
Mula Alkimia
Kata alkimia berasal dari Bahasa Arab al-kimiya atau al-khimiya
(الكيمياء atau الخيمياء), yang mungkin dibentuk dari partikel al- dan
kata Bahasa Yunani khumeia (χυμεία) yang
berarti "mencetak bersama", "menuangkan bersama",
"melebur", "aloy", dan lain-lain (dari khumatos,
"yang dituangkan, batang logam"). Etimologi lain mengaitkan kata ini
dengan kata "Al Kemi", yang berarti "Seni Mesir", karena
bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya "Kemi" dan dipandang sebagai
penyihir sakti di seluruh dunia kuno.
Alkimia adalah protosains yang
menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni,
semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama.
Dua tujuan yang saling berkaitan yang diupayakan oleh banyak ahli alkimia
adalah batu filosof, sebuah zat mitos yang
memungkinkan terjadinya transmutasi logam
biasa menjadi emas; dan panacea universal, obat yang dapat
menyembuhkan segala penyakit dan memperpanjang usia. Alkimia dapat dipandang
sebagai cikal-bakal ilmu kimia modern sebelum
dirumuskannya metode ilmiah.
Proses – proses kimia sesungguhnya telah dilakukan oleh
orang – orang pada ribuan tahun sebelum masehi, terutama didaerah mesir. Mereka
telah mempunyai kemampuan mengolah biji logam, membuat zat warna, membuat
gelas, keramik, dll. Papyrus Leident membuat keterangan tentang paduan logam
(alloy), emas, perak, dan timah. Sedangkan, papyrus Stockholm memuat keterangan
tentang pemberian warna pada batu – batuan. Salah seorang ahli alkimia yang
melakukan eksperiment dan menyatakan pandangannya adalah Zaimos dari Panopelis,
Mesir.
No comments:
Post a Comment