IKATAN
KIMIA

OLEH
MIMI HERMAN
(15176003)
PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
1.
Pengertian
Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara
atom-atom tertentu bergabung membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga
keadaannya menjadi lebih stabil. Dua atom atau lebih
dapat membentuk suatu molekul melalui ikatan kimia. Ikatan kimia terjadi karena
penggabungan atom-atom, yang membentuk molekul senyawa yang sesuai dengan
aturan oktet.
2.
Jenis-Jenis
Ikatan Kimia
Ikatan
kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungjawab dalam gaya interaksi
tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa
diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan
menjadi dua jenis, yaitu ikatan primer dan ikatan sekunder.
2.2.1 Ikatan Primer
Ikatan
primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar.
Ikatan primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
1. Ikatan
ion
Ada
beberapa definisi tentang ikatan ion, yaitu:
-
Ikatan ion adalah ikatan
yang terjadi akibat gaya tarik-menarik lantara ion positif dan ion negatif.
-
Ikatan ion terjadi antara
unsur logam dengan unsur nonlogam.
-
Ikatan ion terjadi karena
adanya serah terima elektron dari satu atom ke atom yang lain.
-
Ikatan ion ini sangat
stabil, khususnya bila menyangkut ion bervalensi ganda.
Ciri-ciri
senyawa ionik:
a. Mempunyai
titik didih dan titik leleh tinggi.
b. Gaya
tarik menarik antarpartikel sangat kuat.
c. Tidak
dapat menghantarkan listrik karena ion-ion yang berada dalam kristal sulit
bergerak.
Contoh Pembentukan Ikatan Ion
Natrium tergolong unsur logam dengan energi ionisasi
yang relatif rendah. Artinya mudah melepas elektron. Di lain pihak, klorin
adalah unsur nonlogam dengan daya tarik elektron yang relatif besar. Artinya
klorin mempunyai kecenderungan besar untuk menarik elektron. Ketika natrium
direaksikan dengan klorin, klorin akan menarik elektron dan natrium. Natrium
berubah menjadi ion positif (Na+), sedangkan klorin berubah menjadi
ion negatif (Cl-). Ion ion tersebut kemudian mengalami tarik-menarik karena
gaya Coulomb sehingga membentuk NaCl.

Gambar 1.1
Dari kasus tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa
ikatan ion terjadi karena adanya suatu gaya elektrostatis dan ion yang berbeda
muatan (positif dan negatif). Hal itu dapat terjadi jika antara unsur yang
direaksikan terdapat perbedaan daya tarik elektron yang cukup besar. Satu unsur
mempunyai gaya tarik elektron yang lemah sehingga elektronnya mudah lepas dan
kedua unsur tersebut membentuk ion unsurnya. Golongan unsur yang gaya tarik
elektronnya relatif besar adalah unsur nonlogam, sedangkan golongan unsur yang
mempunyai gaya tarik elektron relatif lemah adalah unsur logam. Oleh karena
itu, unsur logam dengan unsur nonlogam umumnya berikatan ion dalam senyawanya.
Rumus
Kimia Senyawa Ion
Sesuai dengan aturan oktet, atom natrium akan melepas
1 elektron, sedangkan atom klorin akan menyerap 1 elektron. Jadi, setiap 1 atom
klorin membutuhkan 1 atom natrium. Akan tetapi, tidak bisa diartikan bahwa satu
ion Na+ hanya terikat pada satu ion Cl-. Dalam kristal
NaCl, setiap atom Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl- dan setiap
ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+ dalam suatu struktur
tiga dimensi berbentuk kubus. Rumus kimia NaCl adalah rumus empiris, menyatakan
bahwa perbandingan ion Na+ dan Cl- adalah 1:1.
2. Ikatan
kovalen
Ada
beberapa definisi tentang ikatan kovalen, yaitu:
a. Ikatan
kovalen adalah ikatan kimia yang sangat kuat dimana gaya antar atomnya
ditimbulkan dari penggunaan bersama elektron.
b. Ikatan
kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur non logam, serta mempunyai
perbedaan elektronegatifitas yang kecil.
c. Ikatan
kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron oleh dua atom.
d. Ikatan
kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam.
Contoh Pembentukan Ikatan Kovalen
Pembentukan ikatan dalam molekul H2 tidak
melalui pelepasan dan penyerapan elektron. Sebagai unsur nonlogam, atom-atom
hidrogen mempunyai daya tarik elektron yang cukup besar. Oleh karena peasangan
elektron yang terbentuk ditarik oleh kedua inti atom hidrogen yang berikatan,
kedua atom tersebut menjadi saling terikat. Ikatan yang terbentuk dengan cara
penggunaan bersama pasangan elektron ini yang dimaksud dengan ikatan kovalen.

Gambar
1.2
Rumus
Kimia Senyawa Kovalen
Dengan mengacu pada aturan oktet, kita dapat
memprediksikan rumus molekul dari senyawa yang berikatan kovalen. Dalam hal
ini, jumlah elektron yang dipasangkan harus disamakan. Akan tetapi, perlu
diingat bahwa aturan oktet tidak selalui dipatuhi, terdapat beberapa senyawa
kovalen yang melanggar aturan oktet. Contohnya adalah ikatan antara H dan O
dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah H memerlukan 1
elektron dan O memerlukan 2 elektron. Agar atom O dan H mengikuti kaidah oktet,
jumlah atom H yang diberikan harus menjadi dua, sedangkan atom O satu, sehingga
rumus molekul senyawa adalah H2O.

Gambar
1.3
Struktur
Lewis atau Rumus Struktur Senyawa Kovalen
Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan
ikatan-ikatan antar atom dalam suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk
menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinat. Cara atom-atom saling
mengikat dalam suatu molekul dinyatakan dengan rumus bangun atau rumus
struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis, setiap pasangan elektron
ikatan pada rumus lewis digambarkan dengan sepotong garis.
Rumus
Molekul
|
Rumus
Lewis
|
Rumus
Bangun (Rumus Struktur)
|
H2
|
H
: H
|
H
- H
|
HCl
|
H
Cl
|
H
- Cl
|
H2O
|
H
O
H
|
H
– O
H
|
Ikatan kovalen terdiri atas ikatan kovalen polar,
kovalen non polar, dan kovalen koordinasi.
a. Kovalen
polar
Senyawa kovalen
dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan.
Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen terjadi pengutuban
muatan. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan
Elektron Ikatannya (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan.
Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda
keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris, mempunyai
momen dipol.
b. Kovalen
non polar
Senyawa kovalen
dikatakan non polar jika senyawa tersebut tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan.
Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen tidak terjadi pengutuban
muatan. Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang Pasangan
Elektron Ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan.
Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda
keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai
bentuk molekul simetri.
Kovalen
Polar
|
Kovalen
Non Polar
|
Larut dalam air
|
Tidak dapat larut dalam
air
|
Memiliki pasangan
elektron bebas
|
Tidak memiliki pasangan
elektron bebas
|
Berakhir ganjil,
kecuali BX3 dan PX5
|
Berakhiran genap
|
Contoh: NH3,
PCl3, H2O, HCl, HBr, SO3, N2O5,
Cl2O5
|
Contoh: F2,
Cl2, Br2, I2, O2, H2,
N2, CH4, SF6, PCl5, BCl3
|
c. Kovalen
koordinasi
Ikatan
kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dari pemakaian bersama
elektron yang hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang lainnya
tidak menyumbangkan elektron. Ikatan ini dapat terjadi jika atom penyumbang
memiliki Pasangan Elektron Bebas (PEB).
Contoh
ikatan kovalen koordinasi adalah ammonia (NH3) yang bereaksi dengan
boron triklorida (BCl3) membentuk senyawa NH3BCl3.
Atom N dalam NH3 sudah memenuhi kaidah oktet dan mempunyai sepasang
elektron bebas. Di lain pihak, atom B dalam BCl3 sudah memasangkan
semua elektron valensinya, namun belum memenuhi kaidah oktet. Dalam hal ini,
atom N (dari NH3) dan atom B (dari BCl3) dapat berikatan
dengan menggunakan bersama pasangan elektron bebas dari atom N.
3.
Ikatan Logam
Ada
beberapa definisi tentang ikatan logam, yaitu:
a. Ikatan
logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam.
b. Ikatan
logam adalah ikatan kimia dimana gaya antar atomnya terbentuk karena penggunaan
elektron bersama-sama tetapi tanpa memiliki arah yang tertentu.
c. Ikatan
logam merupakan akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari logam dan
muatan negatif dari elektron yang bergerak bebas.
Ikatan logam terjadi karena adanya
delokalisasi elektron. Sebagaimana telah diketahui bahwa unsur logam mempunyai
sedikit elektron valensi sehingga kulit terluar atom logam relatif longgar.
Kejadian seperti itu memungkinkan elektron valensi dapat berpindah-pindah.
Mobilitas elektron dalam logam sangat bebas, menyebabkan elektron dapat
berpindah dari satu atom ke atom lain, atau disebut juga delokalisasi.
Elektron-elektron valensi yang mengalami delokalisasi tersebut membentuk satu
awan yang membungkus ion-ion positif logam di dalamnya.
Perbedaan mendasar dan hal-hal lainnya mengenaik
ikatan ionik, kovalen, dan kovalen koordinasi dapat diperhatikan dari tabel
berikut ini:
Perbedaan
|
Ion
|
Kovalen
|
Kovalen
Koordinasi
|
Proses
Pembentukan
|
Serah
terima elektron antar atom
|
Penggunaan
bersama pasangan elektron dimana tiap atom menyumbang elektron.
X
+ Y a X : Y
|
Penggunaan
bersama pasangan elektron yang hanya berasal dari salah satu atom.
X
+ Y a X : Y
|
Atom
yang terlibat
|
Logam
+ Nonlogam
|
Nonlogam
+ Nonlogam
|
Nonlogam
+ Nonlogam
|
Titik
leleh dan titik didih
|
Tinggi
|
Rendah
(kecuali pada padatan kovalen seperti intan)
|
Rendah
|
Kelarutan
|
Larut
dalam air namun sukar larut dalam pelarut organik seperti aseton, alkhohol,
eter dan Benzena.
|
Sukar
larut dalam air namun larut dalam pelarut organik.
|
Sukar
larut dalam air namun larut dalam pelarut organik.
|
Daya
Hantar Listrik
|
Lelehan
dan larutannya mengantarkan listrik
|
Tidak
dapat menghantarkan listrik (namun ada beberapa larutannya yang menghantarkan
listrik)
|
Tidak
dapat menghantarkan listrik (namun ada beberapa larutannya yang menghantarkan
listrik)
|
Contoh
|
NaCl,
LiF, CaO, CaBr2, AlCl3
|
HF,
H2O, PCl3, BCl3, CO2
|
NH4+,
SO4-2, POCl3, H3NBF3,
SO3
|
2.2.2 Ikatan Sekunder
(Gaya Tarik Antarmolekul)
Ikatan sekunder adalah ikatan antar molekul. Gaya
ikatan sekunder timbul dari dipol atom atau molekul. Pada dasarnya dipol
listrik timbul jika ada jarak pisah antara bagian positif dan negatif dari
sebuah atom dan molekul. Perlu diingat bahwa gaya tarik antarmolekul berikatan
dengan sifat-sifat fisis zat, seperti titik leleh dan titik didih. Semakin kuat
gaya tarik antarmolekul, semakin sulit untuk memutuskannya, sehingga
mengakibatkan semakin tinggi titik leleh maupun titik didih suatu senyawa.
1. Gaya
London / Gaya Dispersi
Gaya
London atau gaya dispersi adalah gaya tarik menarik antara molekul-molekul
dalam zat yang nonpolar. Fritz London, seorang ilmuwan Jerman mengungkapkan
teori tentang gaya ini, sehingga gaya ini bisa disebut gaya London. Gaya London
adalah gaya dimana elektron senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan
elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan suatu molekul yang
secara normal bersifat nonpolar menjadi polar sesaat, membentuk dipol sesaat.
Dipol yang terbentuk dengan cara ini disebut dipol sesaat karena dipol ini
dapat berubah secara banyak dalam satu detik. Dipol sesaat pada suatu molekul
dapat mengimbas molekul di sekitarnya sehingga membentuk suatu dipol terimbas.
Gaya
London merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yng molekulnya bertarikan hanya
berdasarkan gaya London mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah
dibandingkan dengan zat lain yang massa molekulnya relatif kira-kira sama. Jika
molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar.
Contohnya adalah hidrogen (H2), nitrogen (N2), metana (CH4),
gas-gas mulia seperti helium (He), dan sebagainya.
Kekuatan
gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara lain kerumitan molekul dan
ukuran molekul.
a. Kerumitan
Molekul
1) Lebih
banyak terdapat interaksipada molekul kompleks dari molekul sederhana, sehingga
Gaya London lebih besar dibandingkan molekul sederhana.
2) Makin
besar Mr makin kuat Gaya London.
b.
Ukuran Molekul
1) Molekul
yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar dari pada molekul berukuran
kecil. Sehingga mudah terjadi kutub listrik sesaat yang menimbulkan Gaya London
besar.
2) Dalam
satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah besar, sehingga gaya
londonnya juga semakin besar.
2. Ikatan
Hidrogen
Suatu
gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa hidrogen yang
mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu fluorin (F), oksigen (O), dan nitrogen
(N). Misalnya dalam HF, H20, dan NH3. Hal ini tercermin
dari titik didih yang menyolok tinggi dari senyawa-senyawa tersebut
dibandingkan dengan senyawa lain yang sejenis.
Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas
antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin
besar ikatan hidrogen yang terbentuk.
Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan
hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O),
terjadi dua ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan
hidrogennya lebih besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki
ikatan hidrogen terbesar (karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya)
sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam florida.

Ikatan hidrogen yang terjadi
antar molekul air, dimana muatan parsial positif berasal dari atom H yang
berasal dari salah satu molekul air. Ikatan hidrogen dapat terjadi inter
molekul dan intra molekul. Jika ikatan terjadi antara atom-atom dalam molekul
yang sama maka disebut ikatan hidrogen intramolekul atau didalam molekul,
seperti molekulH2O dengan molekul H2O. Ikatan hidrogen,
juga terbentuk pada pada antar molekul seperti molekul NH3, CH3CH2OH
dengan molekul H2O, ikatan yang semacam ini disebut dengan ikatan
hidrogen intermolekul.
3.
Ikatan / Gaya Van Der
Waals
Gaya-gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga
gaya van der Waals. Jadi, bisa dikatakan bahwa gaya London, gaya dipol-dipol,
dan gaya dipol-dipol terimbas, semuanya tergolong gaya van der Waals. Namun
demikian, ada kebiasaan untuk melakukan pembedaan yang bertujuan untuk
memperjelas gaya antarmolekul dalam suatu zat berikut.
a. Istilah
gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya antarmolekul itulah
satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas mulia,
hidrogen, dan nitrogen.
b. Istilah
gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-dipol selain gaya
dipersi, misalnya hidrogen klorida dan aseton.
2.3
Geometri Molekul
Geometri molekul berkaitan dengan susunan ruang
atom-atom dalam molekul. Molekul diatomik memiliki geometri linear; Molekul
triatomik dapat bergeometri linear atau bengkok; Molekul tetraatomik
bergeometri planar (datar sebidang) atau piramida. Semakin banyak atom penyusun
molekul, semakin banyak pula geometrinya.
Geometri molekul dapat ditentukan melalui percobaan.
Namun demikian, molekul-molekul sederhana dapat diramalkan geometrinya
berdasarkan pemahaman tentang struktur elektron dalam molekul.
2.3.1 Teori Domain
Elektron
Teori domain elektron adalah suatu cara meramaikan
geometri molekul berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar
atom pusat. Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan
elektron, dalam hal ini pada atom pusat. Jumlah domain elektron ditentukan
sebagai berikut.
a. Satu
pasangan elektron ikatan (PEI), baik ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap
tiga, merupakan satu domain.
b. Satu
pasangan elektron bebas (PEB) merupakan satu domain.
No.
|
Senyawa
|
Rumus
Lewis
|
Atom
Pusat
|
Jumlah
Domain Elektron
|
|
PEI
|
PEB
|
||||
1.
|
H2O
|
H
O H
|
2
|
2
|
4
|
2.
|
CO2
|
O
C O
|
2
|
0
|
2
|
3
|
SO2
|
O
S O
|
2
|
1
|
3
|
2.3.1 Prinsip Dasar Teori
Domain Elektron
1. Antara
domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak, sehingga
domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa sehingga
tolak-menolak di antaranya menjadi minimum.
2. Pasangan
elektron bebas mempunyai gaya tolak yang sedikit lebih kuat daripada pasangan
elektron ikatan. Hal itu terjadi karena pasangan elektron bebas hanya terikat
pada satu atom sehingga gerakannya lebih leluasa.
Terimakasih atas informasinya, saya mengerti ikatan kimia.
ReplyDeletejangan lupa kunjungi https://ppns.ac.id
Tolong isi kuisionernya, semakin banyak yang ngisi semakin banyak juga balasannya. Terimakasih sudah membantu 🙏🏽
https://bit.ly/38P1KV