BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Runtuhnya
kebudayaan Abad pertengahan di susul oleh periode pertentangan pemisahan dan
perubahan-perubahan mendalam dalam bidang politik, ekonomi dan agama. Periode
Renaissance, Reformasi dan Rasionalisasi merupakan peralihan ke arah dan juga
permulaan zaman modern. Pada masa abad modern ini pemikiran filsafat berhasil
menempatkan manusia pada tempat yang sentral dalam pandangan kehidupan,
sehingga corak pemikirannya: antroposentris, yaitu pemikiran filsafatnya
mendasarkan pada akal piker dan pengalaman.
Di atas telah
di kemukakan bahwa munculnya Renaissance dan Humanisme sebagai awal masa abad
modern. Di mana para ahli (filosof) menjadi pelopor perkembangan filsafat
adalah para pemuka agama. Dan pemikiran filsafat masa modern ini berusaha
meletakkan dasar-dasar bagi metode induksi secara modern, serta membuka
sistematika yang sifatnya logis-ilmiah. Pemikiran filsafat diupayakan lebih
bersifat praktis, artinya pemikiran filsafat diarahkan pada upaya manusia agar
dapat menguasai lingkungan alam dengan menggunakan berbagai penemuan ilmiah.
Dan ketiga
aliran di ataslah yang memberikan wajah baru pada kebudayaan Eropa Barat, yang
lain dari kebudayaan Abad Pertengahan. Perubahan ini merupakan proses selama
beberapa abad dan sangat lambat,sehingga para ahli sejarah masih belum
sependapat, dimana akan menempatkan batas antara berbagai periode itu.
Dalam abad XIX
pemisahan antara Abad Pertengahan dan Zaman Baru masih sangat jelas dan tajam.
Renaissance , Reformasi, jatuhnya Konstatinopel, penemuan-penemuan geografis,
penemuan seni cetak buku semua terjadi dalam pertengahan abad XV dan dasawarsa
pertama abad XVI.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, rumusan masalah makalah ini sebagai berikut:
1.
Apakah faktor-faktor munculnya renaisans?
2.
Bagaimana perkembangan pengetahuan dan kebudayaan di Eropa
pada masa gerakan reformasi?
3.
Apakah pengertian individualisme dan humanisme pada masa
renaisans?
4.
Apa sajakah sumbangan para tokoh terkemuka di masa renaisans?
5.
Bagamaina proses perkembangan alkimia di Eropa?
6.
Apakah dampak yang ditimbulkkan oleh masa renaisans di Eropa?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan munculnya
renaisans.
2.
Untuk mengetahui perkembangan pengetahuan dan kebudayaan di
Eropa pada masa gerakan reformasi.
3.
Untuk mengetahui pengertian individualisme dan humanisme pada
masa renaisans.
4.
Untuk mengetahui sumbangan para tokoh-tokoh terkemuka di masa
renaisans.
5.
Untuk mengetahui perkembangan alkimia di Eropa pada masa
renaisans.
6.
Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkkan oleh masa renaisans
di Eropa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Faktor-Faktor Munculnya
Renaisans
Renaisans
berasal dari bahasa Perancis renaissance yang secara etimologi bermakna “Lahir
Kembali”. Akan tetapi renaisans yang dimaksud disini mempunyai arti yang lebih
luas. Karenanya, secara terminologi renaisans adalah timbulnya revolusi
pandangan hidup orang-orang Eropa dari jaman pertengahan ke jaman barunya,
melalui proses jaman peralihan yang sangat cepat.
Middle Age
merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas
sangat diatur oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek
kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat
oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, Justru malah gerejalah
yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja,
tetapi hal-hal yang merugikan mereka akan mendapat balasan yang sangat kejam.
Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa
matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja sehingga
Copernicus dibunuhnya.
Pemikiran
manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup
seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia
pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah
mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada
theology. Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu
suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran
agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.
Dengan adanya
berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja maka
timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang
kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV.
Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria
hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika
dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh
sehingga timbullah semangat renaissance.
Menurut Ernst
Gombrich munculnya renaisans sebagai suatu gerak kembali di dalam seni, artinya
bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan
Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah
kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan.
Menurut Prancis
Michel De Certeau renaisans muncul karena bubarnya jaringan-jaringan sosial
lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha
untuk kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat
pemakaian berbagai teknik visual-dengan cara-cara mengadakan pameran untuk
mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan
citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari pemikiran
budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah
akibat skisma (perang agama).
Renaisans muncul
dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah
perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga
menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial masyarakat agraris yang
feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi
masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan
agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi focus kemajuan.
Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi pegangan
sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin
menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan
Eropa.
Renaisans
lahir sekitar abad ke 15-16 M, tatkala kaum intelektual, politik, dan seniman
di daratan Eropa serentak bertekad untuk mengadakan suatu gerakan pembaharuan
yang menginginkan kebebasan berpikir dan akan merubah doktrin agama mereka yang
dirasakan sangat mengekang kemerdekaan batin.
Perkembangan
pertama renaisans terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici yang memiliki
masalah dengan sistem pemerintahan kepausan menjadi penyokong keuangan dengan
usaha perdagangan di wilayah Mediterania. Hal ini membuat para intelektual dan
seniman memiliki kebebasan dan mendapatkan perlindungan dari kutukan pihak
gereja. Keleluasaan ini didukung oleh tidak adanya kekuasaan dominan di
Firenze. Kota ini dipengaruhi oleh bangsawan dan pedagang. Dari sini, kemudian
renaisans menjalar ke daratan Eropa lainnya.
Adapun sebab
utama lahirnya renaisans itu karena keterkejutan orang-orang Eropa menyaksikan
ambruknya imperium Romawi Timur oleh kaum Muslimin, terutama dengan peristiwa
jatuhnya Konstantinopel yang menyebabkan penaklukan Kerajaan Turki atas Romawi
Timur (Byzantium) pada tahun 1453 M.
Romawi Timur (Byzantium)
adalah Kerajaan Eropa yang besar, perkasa dan termaju. Lambang supremasi Kaum
Nasrani Eropa. Kemegahan gereja Eropa untuk sebagian besar diandalkan kepada
Byzantium. Jatuhnya kekaisaran Byzantium atau Romawi Timur di Konstantinopel
membangkitkan Eropa. Tadinya mereka hampir putus asa setelah mengalami serangan
bangsa Mongol atas Konstantinopel, menelan pahitnya kekalahan mereka dengan
dikuasainya Spanyol dan Portugal oleh Ummat Islam, lalu menyusul penaklukan
kaum Muslimin atas negeri-negeri Bulgaria, Yugoslavia, Rumania dan seluruh
Balkan oleh Ummat Islam yang bersatu.
Menurut Mahmud Hamdi Zaqzuq, ada beberapa
faktor penting yang mempengaruhi kelahiran Renaisans, yaitu:
1.
Implikasi yang sangat signifikan yang
ditimbulkan oleh gerakan keilmuan dan filsafat. Gerakan tersebut lahir sebagai
hasil dari penerjemahan ilmu-ilmu Islam ke dalam bahasa latin selama dua abad,
yaitu abad ke-13 dan 14. Bahkan sebelumnya telah terjadi penerjemahan
kitab-kitab Arab di bidang filsafat dan ilmu pengetahuan. Hal itu dilakukan
setelah Barat sadar bahwa Arab memiliki kunci-kunci khazanah turas klasik
Yunani.
2.
Pasca
penaklukan Konstantinopel oleh Turki Usmani, terjadi migrasi para pendeta dan
sarjana ke Italia dan negara-negara Eropa lainnya. Para sarjana tersebut menjadi
pionir-pionir bagi pengembangan ilmu di Eropa. Mereka secara bahu-membahu
menghidupkan turas klasik Yunani di Florensia, dengan membawa teks-teks dan
manuskrip-manuskrip yang belum dikenal sebelumnya.
3.
Pendirian berbagai lembaga ilmiah yang
mengajarkan beragam ilmu.
Selain itu, ada beberapa faktor yang
dikemukakan Slamet Santoso seperti yang dikutip Rizal Mustansyir, yaitu:
1.
Hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung
Iberia dengan Prancis membuat para pendeta mendapat kesempatan belajar di
Spanyol kemudian mereka kembali ke Prancis untuk menyebarkan ilmu pengetahuan yang mereka
peroleh di lembaga-lembaga pendidikan di Prancis.
2.
Perang Salib (1100-1300 M) yang terulang enam
kali, tidak hanya menjadi ajang peperangan fisik, namun juga menjadikan para
tentara atau serdadu Eropa yang berasal dari berbagai negara itu menyadari
kemajuan negara-negara Islam, sehingga mereka menyebarkan pengalaman mereka itu
sekembalinya di negara-negara masing-masing.
B.
Gerakan Reformasi
Menjelang
akhir abad pertengahan terlihat adanya kemajuan dalam proses berfikir yang
mengawali terjadinya suatu kebangkitan kembali atau renaisans dalam berbagai
bidang pengetahuan maupun kebudayaan. Renaissance berarti kelahiran kembali,
yaitu lahirnya kebudayaan Yunani dan kebudayaan Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan
ke-16 M. Pada saat itu gejala masyarakat untuk melepaskan diri dari kungkungan
dogmatisme Gereja sudah mulai tampak di Eropa. Abad pertengahan manusia tidak
bisa berekspresi secara bebas, manusia dininakbobokkan lebih kurang 1000 tahun
lamanya.
Renaisans
merupakan masa peralihan atau masa transisi antara abad dengan zaman modern
yang terbentang antara sekitar tahun 1350-1650. Istilah renaisans untuk pertama
kali diperkenalkan oleh seorang ahli sejarah bernama Burckhardt pada tahun
1860. pada hakekatnya renaisans merupakan era sejarah yang menampakkan kemajuan
dan perubahan yang mengandung arti yang dalam, karena pada masa itu dilancarkan
gerakan reformasi terhadap keesaan dan supremasi Gereja Katolik Roma. Di
samping itu terjadi pula perkembangan humanisme, pertumbuhan negara kebangsaan,
dan bertambah pentingnya arti serta peranan individu.
Zaman
renaissance sering disebut sebagai sebagai zaman humanisme, sebab pada abad
pertengahan manusia kurang dihargai sebagai manusia, kebenaran diukur
berdasarkan kebenaran gereja, bukan menurut yang dibuat oleh manusia.
humanisme menghendaki ukuran haruslah manusia, karena manusia mempunyai
kemampuan berpikir, berkreasi, memilih dan menentukan, maka humanisme
menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan mengatur dunianya. Ciri utama
renaissance dengan demikian adalah humanisme, individualisme, lepas dari agama.
Manusia sudah mengandalkan akal (rasio) dan pengalaman (empiris) dalam
merumuskan pengetahuan, meskipun harus diakui bahwa filsafat belum menemukan
bentuk pada zaman renaissance, melainkan pada zaman sesudahnya, yang berkembang
pada waktu itu sains, dan penemuan-penemuan dari hasil pengembangan sains yang
kemudian berimplikasi pada semakin ditinggalkan agama kristen karena semangat
humanisme. Fenomena tersebut cukup tampak pada abad modern. Renaisans ditandai
pula oleh penyempurnaan dalam bidang kesenian, profesi dan ilmu pengetahuan.
Dua orang pelopor, ialah Desiderus
Eramus dan Maarten (Martin) Luther.
Desiderus
Eramus, seorang sarjana teologi, filsuf, dan humanis berkebangsaan Belanda,
dilahirkan pada tahun 1469. Ia mengembangkan ajaran teologi yang humanistic,
mengajukan saling pengertian dan menghindari sedapat mungkin pertikaian antara
golongan agama pada waktu itu. Ia juga sering melontarkan kritik terhadap
keadaan Gereja, sehingga ia diterima dan diakui oleh golongan reformasi. Ia
meninggal pada tahun 1536.
Maarten
(Martin) Luther (1483-1546) adalah seorang yang berasal dari keluarga petani
bangsa Jerman. Ia mulai belajar ilmu hukum pada tahun 1501 di Erfurt dan sejak
tahun 1505 ia masuk sebagai rabib. Ia memperluas wawasan keagamaannya dan ia
mememukan wawasan tentang ajaran yang benar, yang pada hakekatnya menyatakan
bahwa manusia hanya dapat mengembangkan kebebasan dan kepribadiannya dengan
jalan percaya akan adanya rahmat dan lindungan dari Tuhan. Karena itu ia sangan
menentang tindakan komersialisasi pengampunan yang terjadi waktu itu dan cukup
banyak dilakukan oleh para rohaniawan. Untuk itu ia telah menyusun rencana
perumusan pernyataan yang merupakan protes terhadap gereja Katolik dan menuntuk
kebebasan berfikir serta menentang doktrin-doktrin gereja yang dipaksakan. Pada
tanggal 31 Oktober 1517 protes ini kemudian ditempelkan di pintu biara di
Wittenberg. Tanggal itu kemudian dianggap sebagai awal masa pembaharuan.
Ciri utama renaisens adalah individualisme, humanisme, lepas dari agama.
Manusia sudah mengandalkan akal (rasio) dan pengalaman (empiris) dalam
merumuskan pengetahuan. Yang berkembang pada waktu itu sains, dan
penemuan-penemuan dari hasil pengembangan sains yang kemudian berimplikasi pada
semakin ditinggalkannya agama karena semangat humanisme. Fenomena tersebut
cukup tampak pada abad modern.
Kebudayaan Yunani-Romawi adalah kebudayaan yang menempatkan manusia
sebagai subjek utama. Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai
makhluk yang berpikir terus-menerus memahami lingkungan alamnya dan juga
menentukan prinsip-prinsip bagi tindakannya sendiri demi mencapai kebahagiaan
hidup.
C. Individualisme Dan Humanisme
Secara umum, individualisme dapat diartikan
sebagai satu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik atau sosial yang
menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan
sendiri.
Tidak mudah menentukan batas yang jelas
mengenai akhir zaman pertengahan dan awal yang pasti dari zaman modern. Hal ini
disebabkan perbedaan pandangan para ahli sejarah tentang peralihan zaman
pertengahan ke zaman modern. Sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa zaman
pertengahan berakhir ketika Konstantinopel ditaklukkan oleh Turki Usmani pada
tahun 1453 M. Peristiwa tersebut dianggap sebagai akhir zaman pertengahan dan
titik awal zaman modern.
Abad pertengahan adalah abad ketika alam
pikiran dikungkung oleh gereja. Dalam keadaan seperti itu kebebasan pemikiran
amat dibatasi, sehingga perkembangan sains sulit terjadi, demikian pula
filsafat tidak berkembang, bahkan dapat dikatakan bahwa manusia tidak mampu
menemukan dirinya sendiri. Oleh karena itu, orang mulai mencari alternatif.
Dalam perenungan mencari alternatif
itulah orang teringat pada suatu zaman ketika peradaban begitu bebas dan
maju, pemikiran tidak dikungkung, sehingga sains berkembang, yaitu zaman Yunani
kuno. Pada zaman Yunani kuno tersebut orang melihat kemajuan kemanusiaan telah
terjadi. Kondisi seperti itulah yang hendak dihidupkan kembali.
Pada abad pertengahan orang telah mempelajari
karya-karya para filosof Yunani dan Latin, namun apa yang telah dilakukan oleh
orang pada masa itu berbeda dengan apa yang diinginkan dan dilakukan oleh kaum
humanis. Para humanis bermaksud meningkatkan perkembangan yang harmonis dari
kecakapan serta berbagai keahlian dan sifat-sifat alamiah manusia dengan
mengupayakan adanya kepustakaan yang baik dan mengikuti kultur klasik Yunani.
Para humanis pada umumnya berpendapat bahwa
hal-hal yang alamiah pada diri manusia adalah modal yang cukup untuk meraih
pengetahuan dan menciptakan peradaban manusia. Tanpa wahyu, manusia dapat
menghasilkan karya budaya yang sebenarnya. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa humanisme telah memberi sumbangannya kepada renaisans untuk menjadikan
kebudayaan bersifat alamiah.
Zaman renaisans banyak memberikan perhatian
pada aspek realitas. Perhatian yang sebenarnya difokuskan pada hal-hal yang
bersifat kongkret dalam lingkup alam semesta, manusia, kehidupan masyarakat dan
sejarah. Pada masa itu pula terdapat upaya manusia untuk memberi tempat kepada
akal yang mandiri. Hal ini dibuktikan dengan perang terbuka terhadap
kepercayaan terhadap orang-orang yang enggan menggunakan akalnya. Asumsi yang
digunakan adalah, semakin besar kekuasaan akal, maka akan lahir dunia baru yang
dihuni oleh manusia-manusia yang dapat merasakan kepuasan atas dasar
kepemimpinan akal yang sehat.
Zaman ini juga sering disebut sebagai Zaman
Humanisme. Maksud ungkapan tersebut adalah manusia diangkat dari Abad
pertengahan. Pada abad tersebut manusia kurang dihargai kemanusiaannya.
Kebenaran diukur berdasarkan ukuran gereja, bukan menurut ukuran yang dibuat
oleh manusia sendiri. Humanisme menghendaki ukurannya haruslah manusia, karena
manusia mempunyai kemampuan berpikir. Bertolak dari sini, maka humanisme
menganggap manusia mampu mengatur dirinya sendiri dan mengatur dunia. Karena
semangat humanisme tersebut , akhirnya agama Kristen semakin ditinggalkan,
sementara pengetahuan rasional dan sains berkembang pesat terpisah dari agama
dan nilai-nilai spiritual.
D.
Sumbangan Beberapa Tokoh
Terkemuka
Dalam bidang filsafat, zaman renaisans tidak
menghasilkan karya penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains.
Filsafat berkembang bukan pada zaman itu, melainkan kelak pada zaman sesudahnya
yaitu zaman modern. Meskipun terdapat berbagai perubahan mendasar, namun
abad-abad renaisans tidaklah secara langsung menjadi lahan subur bagi
pertumbuhan filsafat. Baru pada abad ke-17 dengan dorongan daya hidup yang kuat
sejak era renaisans, filsafat mendapatkan pengungkapannya yang lebih jelas.
Jadi, zaman modern filsafat didahului oleh zaman renaisans. Ciri-ciri filsafat
renaisans dapat ditemukan pada filsafat modern. Ciri tersebut antara lain,
menghidupkan kembali rasionalisme Yunani, individualisme, humanisme, lepas dari
pengaruh agama dan lain-lain.
Tokoh-tokoh yang berpengaruh pada masa tersebut diantaranya adalah:

1. Albrecht Dührer (1471-1528)
2. Desiserius Eramus (1466-1536)
3. Donatello
4. Ghirlandaio
5. Hans Holbein (1465-1506)
6. Hans Memling (1430-1495)
7. Hieronymus Bosch (1450-1516)
8. Josquin de Pres (1445-1521)
9. Leonardo da Vinci
(1452-1519)
10. Lucas Cranach (1472-1553)
11. Michaelangelo (1475-1564)
12. Perugino (1446-1526)
13. Raphael (1483-1520)
14. Sandro Botticelli (1444-1510)
15. Tiziano Vecelli (1477-1526)

1.
Christopher Columbus (1451-1506)
2.
Ferdinand
Magellan (1480-1521)

1.
Johann Gutenberg (1400-1468)
2.
Nicolaus Copernicus (1478-1543)
3.
Andreas Vesalius (1514-1564)
4.
William Gilbert (1540-1603)
5.
Galileo Galilei (1546-1642)
6.
Johannes Kepler (1571-1642)
Salah seorang
tokoh besar pada zaman renaisans adalah Leonardo
da Vinci (1452-1519). Ia memiliki keahlian dalam berbagai bidang
pengetahuan yakni seni lukis, seni patuk, arsitektur, teknik, musik, filsafat
dan penelitian ilmiah. Pada usia 14 tahun ia mulai belajar melukis dan seni
tuang perunggu. Salah satu lukisannya yang amat terkenal ialah Mona Lisa.
Keahlian Leonardo da Vinci dalam berbagai bidang pengetahuan dapat dikatakan
mirib dengan Al-Biruni seorang ilmuan terbesar abad ke-10.
Perkembangan
dalam bidang Biologi dipelopori oleh William
Harley (1578-1657), seorang dokter dan ahli Biologi bangsa Inggris. Ia
mengemukakan pendapatnya, bahwa darah dalam tubuh manusia dan hewan beredar
melalui pembuluh darah dalam sistem yang tertutup dan jantung adalah pusat dari
peredaran darah. Pendapat semacam ini pernah dikemukakan oleh Ibnu Sina pada
awal abad ke-11 dan kemudian dikembangkan oleh Ibnu Nafis pada abad ke-13.
Untuk memperkuat pendapatnya Harvey telah melakukan observasi anatomi dalam sejumlah
eksperimen. Ia berhasil mendeteksi aliran darah dalam arteri maupun vena.
Harvey mengemukakan pula bahwa jantung merupakan organ yang memproduksi panas
untuk memanaskan darah dan menjaga darah agar tetap mengalir. Hasil-hasil
eksperimen dituliskan dalam buku yang berjudul "Exsercicatio Anatomica de
Motu Cordis et Sanguinis in Animalibus" yang diterbitkan pada tahun 1628.
Di samping mengenai peredaran darah, ia juga menuliskan karyanya dalam bidang
embriologi dengan judul "On Generation of Animals" yang diterbitkan
pada tahun 1651. Setelah melakukan pengamatan dan eksperimen tentang embrio
binatang, ia menarik kesimpuoan bahwa semua binatang berasal dari telur.
Perkembangan
pengetahuan pada zaman renaisans ternyata merambah sampai pada bidang
astronomi. Seorang ahli astronomi yang terkenal di dunia Barat pada masa itu
ialah Nicolaus Copernicus. Ia
dilahirkan di Toruj, Polandia, pada tahun 1473 dengan nama Niklas Koppernigk.
Dalam mempelajari astronomi ia mengetahui pendapat Hipparchus dan Ptolemeus
bahwa bumilah yang menjadi pusat tata surya. Dengan demikian ia menolak sistem
geosentrik dan mengemukakan sistem heliosentrik. Berdasarkan pendapat tersebut,
ia menambahkan bahwa bumi berputar mengelilingi matahari selama satu tahun
sambil berputar pada sumbunya selama 24 jam. Makin jauh suatu planet dari
matahari, lintasan yang dilalui semakin panjang, dan waktu yang diperlukan
untuk mengelilingi waktu makin lama. Planet yang paling dekat dengan matahari
ialah merkurius, kemudian yang jaraknya makin jauh berturut-turut ialah venus,
bumi dengan bulan, mars, yupiter, dan saturnus.
Karya terbesar
Copernicus yang berjudul De
revolutionibus orbium celestium ( Tentang peredaran benda-benda ruang
angkasa) diterbitkan pada tahun 1543, tidak lama sebelum ia meninggal dunia
pada tanggal 24 Mei 1543. Pendapat tentang tata surya yang heliosentrik ini
bukanlah sesuatu pendapat baru, karena Al-Battani seorang astronomi muslim
terbesar pada abad ke-9 telah mengemukakan hal ini. Ahli astronomi lain yang
terkenla pada sekitar abad ke-16 ialah Tycho
Brahe, Kepler, dan Galileo.
Tycho Brahe lahir pada tahun 1546 dari kalangan
keluarga bangsawan Denmark. Pada usia 15 tahun ia dikirim ke Leipzig untuk
belajar ilmi hukum, namun ia tertaril untuk mempelajari astronomi. Pada usia 26
tahun ia kembali ke Denmark dan tertarik pada alkimia. Pada tanggal 11 November
1572 ketika ia pulang dari laboratoriumnya, ia menyaksikan suatu peristiw yang
sangat mengagumkan dan amat berharga bagnya, yaitu terjadinya supernova yang
dapat disaksikannya dengan mata biasa.
Supernova
ialah bintang yang meledak dan kehilangan sebagian besar dari massanya yang
terlihat amat terang, yakni hingga 100 juta kali dari sinar yang biasanya
danterjadi satu kali selama beberapa ratus tahun. Atas hasil jerih payahnya
itu, pada usia 27 tahun ia disebut sebagai ahli astronomi yang termashur di
Eropa. Pada tahun 1576 ia membangun sebuah obsevarium yang besar dengan bantuan
raja Denmark di pulau Ven lengkap dengan peralatan astronom yang diperlukan.
Disana ia bekerja selama 20 tahn dan telah memberikan sumbangan yang sangat
besar terhadap perkembangan astronomi, sehingga memungkinkan Kepler merumuskan
3 hukum tentang peredaran planet-planet. Brahe meningggal dunia pada tanggal 24
Oktober 1601.
Ahli astronomi
yang semqsa dengan Brahe ialah Kepler. Johannes
Kepler adalah seorang ahli astronomi dan matematika bangsa Jerman, yang
lahir pada tahun 1571. Ia belajar Teologi di Tubingen sejak tahun 1589, dimana
Michael Masthn seorang guru beaar dalam matematika dan astronomi, khusus membimbingnya
untuk memperdalam pengetahuannya mengenai karya-karya Copernicus. Kepler dapat
menerima teori heliosentrik dari Copernicus dan dalam mempelajari astronomi ia
banyak memusatkan perhatiannya pada gerakan planet serta menyusun kalender
tahunan. Semua tulisan Tycho Brahe serta hasil-hasil pengamatannya selama 20
tahun, disimpan oleh Kepler. Dari bahan tulisan dan hasil pengamatan yang
diteliti inilah Kepler menyusun dan merumuskan 3 hukum dalam bidang astronomi.
Ketiga hukum itu ialah:
1.
Sebuah planet berputar
mengelilingi matahari dalam suatu lintasan yang berbentuk elips, dimana
matahari merupakan salah satu focus atau titik apinya.
2.
Vector jari-jari yang
terbentuk antara matahari dengan sebuah planet akan membentuk sebuah bidang
yang sama luasnya dalam waktu yang sama.
3.
Kuadrat waktu peredaran
planet sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu dari
matahari.
Pada bagian akhir hidupnya Kepler
bekerja sebagai guru besar dalam matematika. Hasil karyanya yang terkenal ialah
Astronomi Nova (1609), Harmonice Mundi (1691), dan de Cometis (1619-1620).
Kepler meninggal dunia pada tanggal 15 November 1630.
Seorang ahli astronmi yang juga seorang
ahli fisika dan matematika yang terkenal ialah Galileo Galilei. Ia dilahirkan pada tahun 1564. Dalam bidang fisika
ia mengemukakan teori tentang gerak jatuh suatu benda dan teori tentang
kesetimbangan hidrostatika. Pada tahun 1590 Galileo membuat tulisan tentang
gerak suatu benda dan menyanggah pendapat-pendapat Aristoteles. Ia berpendapat
bahwa kecepatan gerak bendah jatuh itu tidak tergantung dari berat benda. Di
samping itu ia juga mengemukakan pendapatnya mengenai gerak proyektil yang
merupakan lintasan parabola untuk gerak benda di bawah pengaruh gaya berat
dengan menggunakan dasar perhitungan matematika.
Karyanya yang sangat terkenal ialah “Dialog tentang
dua Sistem Dunia” yang diterbitkan pada tahun 1632 dan member dasar pada
mekanika di mana dikembangkan prinsip inersia yang kemudian menjadi hokum Gerak
Newton. Oleh gereja katholik Roma ia dijatuhi hukuman tahanan rumah hingga
akhir hayatnya. Pada tahun 1638 ia menjadi buta dan meninggal pada tahun 1642.
Galileo Galilei
|
Potret Galileo Galilei oleh Giusto Sustermans
|
E.
Perkembangan
Alkimia
Pada zaman renaisans para ahli kimia
Eropa mulai menyadari bahwa pengetahuan tentang alkimia perlu dikembangkan
sehingga berguna bagi pengetahuan lain dan hal ini diawali dengan adanya
gagasan untuk menjadikan alkimia menjadi kimia untuk kedokteran atau
iatrokimia. Kata ini berasal dari bahasa Yunani “iatros” yang berarti sesuatu
yang dapat menyembuhkan dan orang pertama yang memplopori mewujudkan gagasan
ini menjadi kenyataan ialah Paracelsus. Paracelcus dilahirkan di Negara Swiaa
pada tahun 1493. Menurut pendapat Paracelsus, alkimia adalh suatu pengetahuan
yang mengubah bahan baku yang ada di ala mini menjadi produk yang berguna bagi
kemanusiaan. Ia tertarik untuk membuat obat dari bahan alam, baik mineral
maupun tumbuhan. Untuk itu ia mempelajari tentang obat-obatan dan mineralogy.
Pada tahun 1527 ia diangkat menjadi guru besar dalam ilmu kedokteran di Basel.
Paracelsus terkenal karena dia
mempelopori perombakan dalam system pengobatan. Dalam ilmu kedokteran ia
menitikberatkan pada penggunaan ilmu kimia untuk pengobatan atau farmasi. Ia
telah menggunakan tincture atau ekstrak tumbuh-tumbuhan dengan harapan di
dalamnya terkandung zat utama yang berkhasiat. Untuk itu ia melakukan beberapa
eksperimen seperti distilasi, ekstraksi, sublimasi, dan lain-lain. Ia
berpendapat bahwa dalam tubuh manusia terdapat tiga unsure atau “tria prima”
yakni garam, belerang dan raksa dengan susunan tertentu.
Paracelsus adalh seseorang yang gemar
menulis. Kebanyakan tulisannya masih dipengaruhi oleh astrologi dan mistik. Ia
beranggapan bahwa ada hubungan antara bagian-bagian tubuh dengan palnet-planet,
misalnya jantung dengan matahari, otak dengan bulan, hati dengan yupiter.
Di samping perkembangan dari alkimia
menjadi iatrokimia, ada pula perkembangan dalam bidang teknologi, mineral, dan
geologi. Agricola adalah seorang ilmuwan bangsa Jerman, yang memperoleh sebutan
“bapak Mineralogi dan Geologi”. Agricola dilahirkan pada tahun 1494 dengan nama
Georg Bauer yang kemudian dilatinkan menjadi Georgius Agricola. Pada tahun 1527
ia diangkat sebagai dokter di Bohemia, kemudian di Chemnitz pada tahun 1533.
Pada usianya ke-52 ia menjadi walikota Chemnitz dan kemudian menjadi seorang
diplomat. Agricola meninggal pada tahun 1555.
Hasil karya Agricola berupa tulisan
tentang mineralogy berjudul “De natura fossilium” yang diterbitkan pada tahun
1546 merupakan buku ajar pertama dalam bidang mineralogy. Demikian pula hasil
karyanya dalam bidang geologi yang berjudul “De ortu et causis subteraniorum”
juga diterbitkan pada tahun 1546. Hasil karyanya yang dianggap terbesar ialah
yang berjudul “De re metallica” dan terdiri atas 12 jilid. Buku ini memuat
tulisan tentang pertambangan, metalurgi, dan geologi.
Andreas Libavius (1540-1616) adalah
seorang kepala sekolah bangsa Jerman yang mempunyai pengetahuan luas tentang
alkimia. Pada tahun 1597 ia menulis sebuah buku yang berjudul “Alchemia” dan
buku ini merupakan buku ajar pertama dalam bidang kimia. Atas ketekunannya ia
berhasil membuat beberapa senyawa anorganik seperti timbal nitrat dan timah
klorida. Disamping itu ia juga melakukan analisis kimia, mendirikan
laboratorium dengan peralatan dan ruangan yang teratur, misalnya ada ruang
untuk zat kimia, ruang preparative, ruang kristalisasi, ruang pendinginan,
ruang pemanasan dengan penangas pasir maupun penangas air. Alat-alat
laboratorium yang digunakan antara lain mortar, krus, alat distilasi.
Johann Baptista van Helmont dilahirkan
pada tahun 1577 di Brussels dari kalangan bangsawan Belgia. Ia menemukan hasil
karyanya tentang “Perkembangan Kedokteran” yang diterbitkan pada tahun 1648
setelah ia meninggal. Dari hasil eksperimennya van Helmont mengemukakan bahwa
suatu logam dalam mengendapkan logam lainnya dari larutannya. Sebagai contoh,
tembaga yang terlarut dapat diendapkan oleh besi yang menggantikan tempat
tembaga dalam larutan. Selain itu van Helmont telah berhasil membuat beberapa
zat kimia antara lain asam sulfat, asam nitrat, air raja, dan asam klorida.
Kata gas yang pertama kali dipakai olehnya berasal dari kata Yunani “Ghaos”.
Gas Sylvestre berarti semangat liar.
Beberapa proses kimia yang menimbulkan
gas telah dicobanya. Van Helmont membedakan dua macam gas, yakni “gas
sylvestre” yang dapat memadamkan api dan “gas pingue” yang mudah terbakar”. gas
sylvestre dihasilkan dalam proses pembakaran arang, sedangkan gas pingue
terjadi pada proses pembusukan. Ia juga telah membedakan pengertian gas dan
uap, yaitu bahwa gas lebih sukar berkondensasi daripada uap. Van Helmont adalah
seorang ahli alkimia, meninggal di Brussels pada tahun 1644.
Johann Rudolph Glauber (1604-1670)
adalah seorang ahli teknik kimia bangsa jerman yang hidup dari menjual
bahan-bahan kimia. Ia banyak menulis sebuah buku, sebuah diantaranya yang
terkenal adalah “Teutschlands Wohlfahrt”.
Eksperimen yang terkenal ialah pembuatan
garam natrium sulfat dari garam dengan minyak vitriol (asam sulfat). Natrium
sulfat disebutnya “sal mirabile” yang artinya garam ajaib, karena dianggap
dapat menghilangkan atau melarutkan arang. Sekarang garam natrium sulfat ini
disebut garam glauber.
Selain itu Glauber mengemukakan
pendapatnya bahwa garam itu terdiri atas asam dan basa. Hal ini dibuktikannya
dalam reaksi pembentukan antimontriklorida dari stibnite an sublimat, yang
berlangsung dengan penggantian radikal asam dari masing-masing garam.
Nicolas Lemery (1645-1715) adalah
seorang ahli kimia perancis yang rajin menghadiri ceramah-ceramah. Pada tahun
1675 ia menulis sebuah buku yang berjudul “Cours de Chymie” yang kemudian
banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Inggris, Jerman, dan Spanyol.
Tulisan pada buku itu menitikberatkan pada eksperimen yang telah dilakukan oleh
Lemery dan telah bebas dari pengaruh mistik.
Lemery mengklasifikasikan benda-benda ke dalam tiga
golongan, yakni mineral, tumbuhan, dan hewan. Ia mengemukakan pendapatnya bahwa
sifat suatu benda tergantung pada bentuk partikelnya. Logam dapat larut ke dalam asam karena partikel
asam yang runcing itu dapat memecah partikel logam tersebut.
F.
Dampak Renaissance
Sumbangan Renaissance Kepada Eropa:
Sumbangan Renaissance Kepada Eropa:
1.
Kemunculan aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal
seperti aliran baru Eropah hingga abad ke 18 seperti Humanisme, rasionalisme,
nasionalisme dan absolutisme berani mempersoalkan kepercayaan dan cara
pemikiran lama yang diamalkan selama ini secara langsung melemhkan kekuasaan
golongan feudal.
2.
Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropah pada
abad ke 15. Hal ini terjadi apabila Kota constntinople dikuasai oleh Islam
telah jatuh ke tangan orang Barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah
menyebabkan ramai para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di
Itali. Ini menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropah pada
masa itu.
3.
Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang
berdaya maju.Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan
feudal yang sentiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di
Eropa.
4.
Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de Vinci yang
terkenal sebagi pelukis, pemuzik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo
merupakan tokoh seni, arkitek, jurutera, penyair dan ahli anotomi.
5.
Melahirkan ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus dan
Galileo.
6.
Melahirkan ahli matematik seperti Tartaglia dan Cardan yang
berusaha menghuraikan persamaan ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang
menggunakan konsep matematik dalam ketenteraan iaitu mengukur tembakan peluru
mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan ilmu algebra.
7.
Selain itu, Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh
perubatan di Eropah.Antara tokoh perubatan terkenal iaitu William Harvey yang
telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran darah.
8.
Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif
sehingga membawa kepada aktiviti penjelajahan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan makalah di atas dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:
1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnnya renaisans
diantaranya yaitu pendirian berbagai lembaga ilmiah yang mengajarkan beragam ilmu, gerakan
keilmuan dan filsafat.
2.
B.
SARAN
No comments:
Post a Comment